Kementan Gandeng TNI Akselerasi Pelaksanaan Vaksinasi dan Penandaan Ternak
TNI membantu akselerasi pelaksanaan vaksinasi dan pendataan ternak di Jawa Tengah
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi dan pendataan ternak di Jawa Tengah (Jateng). Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan) Nasrullah pada Pertemuan Koordinasi Kegiatan Penandaan dan Pendataan Ternak dengan TNI pada Jumat di Semarang, Jumat (4/11/2022).
Pada kesempatan tersebut, Nasrullah menjelaskan, vaksinasi untuk ternak yang belum terkena PMK dan ternak yang telah mengalami kesembuhan dengan gejala klinis sangat penting untuk dilakukan, terutama untuk meningkatkan kekebalan tubuh ternak. Nasrullah mengatakan capaian vaksinasi di Jateng saat ini sebanyak 631.152 ekor, sehingga masih harus dilakukan akselerasi, mengingat jumlah populasi ternak yang cukup banyak di provinsi ini.
“Untuk itu kita dorong pemerintah daerah menggerakkan pelaksanaan vaksinasi dan sekaligus penandaan ternak di wilayahnya masing-masing, bahkan di sini kita juga kita kerja sama dengan TNI untuk memperlancar pelaksanaannya,” ungkap Nasrullah.
Lebih lanjut Nasrullah menyebut TNI sebagai kekuatan besar dan memiliki personel hingga ke tingkat desa diharapkan dapat memberikan dukungan dalam menyukseskan pelaksanaan vaksinasi dan pendataan dengan memberikan pengamanan, pendampingan, dan pengawalan bagi petugas.
Ia juga mengajak semua jajaran dari dinas provinsi, kabupaten, kota dan seluruh petugas lapangan serta peternak untuk segera dilakukan pendataan ternak dan pelaksanaannya berjalan secara sinergis dengan pelaksanaan vaksinasi.
“Dengan pemasangan eartag, maka status vaksinasi PMK pada ternak akan dapat diketahui, sehingga dapat memenuhi persyaratan dalam peredaran lalu lintas ternak antardaerah baik itu tingkat provinsi dan tingkat kapubaten/kota,” ungkap Nasrullah.
Sebagai informasi aplikasi Identik PKH fungsinya mirip dengan aplikasi PeduliLindungi. Pemindaian (scan) pada eartag mampu menunjukkan kartu vaksin PMK baik dosis 1, dosis, 2 dan booster.
“Seluruh dukungan semua stakeholder terkait adalah hal yang mutlak agar kegiatan vaksinasi, penandaan, dan pendataan dapat tercapai dengan baik,” jelasnya.
Perwira Pembantu Utama (Paban) 1 Perencanaan Staf Teritorial TNI Kol. Arm. Djoni Prasetyo mengatakan, sinergisitas dan pendampingan sangat diperlukan sebagai upaya bersama dalam mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi PMK dan penandaan ternak. “Dari hasil evaluasi kegiatan penandaan dan pendataan yang telah dilakukan di Jawa Timur dan Jawa Barat yang dibantu oleh TNI hasilnya cukup signifikan. Harapannya di wilayah kodam IV Diponegoro, sama seperti itu bahkan mungkin lebih baik,” ungkap Djoni.
“Intinya kami siap mendukung sepenuhnya, karena TNI yang bertugas di wilayah masing-masing melalui babinsa sebagai ujung tombak dapat melakukan pengawalan, pembinaan, dan pendampingan secara aktif di lapangan dan terus menyuarakan pentingnya vaksinasi dan penandaan ternak,” imbuhnya .
Pada kesempatan itu, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Kemenko Perekonomian Pujo Setio menyampaikan kerja sama Kementan dengan TNI serta stakeholder terkait dapat memperkuat sektor peternakan khususnya dalam pelaksanaan vaksinasi dan percepatan realisasi program penandaan dan pendataan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto mengungkapkan, kegiatan penandaan dan pendataan ternak mampu menghasilkan akurasi dan validasi data ternak yang sangat bermanfaat. “Kami bersyukur dengan adanya dukungan dari semua pihak, harapan kami kegiatan penandaan dan pendataan ternak di Jawa Tengah dapat mencapai target,” pungkasnya.