Sebelum Iyakan Ajakan Menikah, Cek Sifat Pasangan: Kasar, Sering Bohong, dan tidak Setia?

Perhatikan juga kesungguhan pasangan untuk berubah.

Republika/Agung Supriyanto
Menikah (ilustrasi). Sebelum menikah, kenali dulu sifat pasangan yang menjadi tanda bahaya, misalnya melakukan kekerasan verbal maupun fisik, suka berbohong, dan tidak setia.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda sedang mempertimbangkan ajakan menikah yang diajukan pasangan? Sebelum mengiyakan, psikiater dari Universitas Indonesia Zulvia Oktanida Syarif mengingatkan pentingnya mengenali red flag atau tanda bahaya dari sifat dan perilaku kekasih yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan menikah.

"Kita perlu belajar objektif. Jangan kalau misalnya kita lihat ada perilakunya yang kurang baik, tapi saking cintanya kita hanya melihat (sifat) yang bagusnya saja. Ternyata, pas sudah menikah baru lebih kelihatan dan kita jadi menyesal," kata Zulvia yang juga anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dalam bincang-bincang yang digelar daring diikuti dari Jakarta, dikutip Ahad (6/11/2022).

Menurut Zulvia, beberapa sifat atau perilaku pasangan yang harus diwaspadai, misalnya melakukan kekerasan, baik secara verbal maupun fisik. Hati-hati juga jika calon Anda sering berbohong dan tidak setia.

"Kalau sebelum nikah kan biasanya kita jaga image ya, ingin terlihat yang bagus-bagusnya aja. Tapi, kalau sebelum nikah udah mukul atau berkata-kata kasar, bagaimana nanti kalau sudah menikah. Kemudian, juga dia baik sama kita, tapi ternyata kasar sama orang tuanya atau anggota keluarganya yang lain, itu juga jadi red flag, karena berarti dia punya kecenderungan untuk berlaku kasar juga kepada orang terdekatnya," ujar Zulvia.

Baca Juga


Ragu dengan sifat dan perilaku pasangan yang tidak baik? Zulvia mengingatkan bahwa penting untuk berpikiran jernih sebelum memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.

"Kita harus benar-benar melihat secara adil, ini red flag apa saja tanda-tanda pendukungnya dan apa tanda-tanda kebalikannya sehingga kita mempertimbangkan berbagai aspek apakah mau lanjut atau tidak," katanya.

Zulvia menyebut penting juga untuk menelusuri fakta-fakta dan meminta pendapat dari orang-orang terdekat yang benar-benar mengenali pasangan. Salah satu tanda yang dapat menjadi pertimbangan bahwa hubungan bisa dilanjutkan, menurut dia, adalah adanya keinginan dan usaha dari pasangan untuk memperbaiki diri seperti dengan cara melakukan konseling.

"Kalau cuma janji mau berubah tapi begitu terus, itu bisa membuat kita makin ragu. Jadi, kita bisa yakin kalau kita tenang dulu, kumpulkan petunjuk, dan lihat upayanya. Baru deh yakin untuk lanjut," ujar Zulvia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler