Tottenham Vs AC Milan; Sejarah Tunjukkan Rossoneri Bukan Tandingan Antonio Conte

Maka nanti akan jadi laga sulit bagi Milan.

AP/Ian Walton
Pelatih kepala Tottenham Antonio Conte menyaksikan pertandingan sepak bola grup D Liga Champions antara Tottenham Hotspur dan Sporting CP di Stadion Tottenham Hotspur di London, Rabu, 26 Oktober 2022.
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Banyak partai menarik bakal terjadi babak 16 besar Liga Champions musim ini. Salah satunya, pertemuan antara Tottenham Hotspur vs AC Milan.

Baca Juga


Tentu saja, jika bicara sejarah, Spurs tidak sebanding dengan Milan. The Lilywhites belum pernah berjaya di kompetisi terelit benua biru. Sementara Rossoneri, mengoleksi tujuh trofi si kuping lebar.

Namun sepak bola tak selalu diukur dari pencapaian masa lalu. Berjalannya waktu, Tottenham terus berkembang. Begitu juga dengan Il Diavolo yang mulai kembali ke jalur semestinya.

Artinya, pemenang pertandingan ini bakal sulit diprediksi. Namun, penggemar Spurs boleh sedikit berbangga. Pelatih tim kesayangan mereka, Antonio Conte mempunya rekor positif selama bertemu AC Milan.

"Sejak menjadi pelatih, Conte telah menghadapi Milan dalam 14 kesempatan. Ia meraih 10 kemenangan, dan hanya sekali kalah (otomatis tiga imbang)," demikian laporan yang dikutip dari football italia, Selasa (8/11/2022).

Satu-satunya kekalahan Conte dari Rossoneri terjadi pada Oktober 2020. Saat itu ia masih menangani Inter Milan. Nerazzurri takluk 1-2 dari sang rival sekota.

Tottenham dan Milan sudah empat kali bertemu di kompetisi Eropa. Semuanya di babak sistem gugur. The Lilywhites selalu keluar sebagai pemenang.

Pertemuan pertama terjadi pada semifinal Piala UEFA (Sekarang Liga Europa) musim 1972/73. Spurs unggul 3-2 atas raksasa Italia itu. Berikutnya pada perempat final Liga Champions musim 2010/11. 

Lagi-lagi wakil Inggris berjaya. Kali ini dengan keunggulan agregat 1-0. Legenda hidup Rossoneri, Franco Baresi menegaskan timnya siap melangkah jauh.

Namun pada saat yang sama, ia mewaspadai Antonio Conte. Itu karena latar belakang Conte yang sangat memahami sepak bola negeri spaghetti. "Kami harus ambisius dan berpikir besar. Kami harus optimistis," ujar Baresi, menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler