Fakta-Fakta Gerhana Petang Ini, Kemunculan Uranus Hingga Bintang Lebih Terang
Gerhana kali ini masuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petang ini akan terjadi fenomena gerhana bulan total (GBT). Seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu dapat mengamati puncak gerhana bulan total pada pukul 18.00 WIB.
Berikut ini adalah fakta-fakta gerhana bulan total 8 November:
Gerhana bulan total tersebut berlangsung dengan durasi total selama satu jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama tiga jam 39 menit 50 detik.
Gerhana kali ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).
Pada fenomena gerhana tersebut, posisi bulan berada di bagian selatan umbra bumi. Gerhana bulan total yang terjadi pada 8 November 2022 mempunyai jalur dari Timur Laut hingga Barat Daya.
Sama seperti saat bulan purnama biasa, gerhana bulan total menyebabkan kenaikan air laut semakin tinggi karena posisi matahari, bulan, dan bumi yang segaris.
Bintang yang selama ini cukup redup ketika purnama dapat disaksikan dengan kondisi lebih terang karena saat gerhana, bulan menjadi redup.
Gerhana bulan total kali ini juga bertepatan dengan Oposisi Solar Uranus. Fenomena tersebut merupakan peristiwa alam yang sudah tidak terlihat selama 442 tahun. Selain bisa menyaksikan gerhana saat bulan tampak menjadi gelap karena bayangan bumi, pengamat juga bisa melihat kemunculan Uranus. Fenomena itu pernah terjadi sebelumnya, pada tahun 1580, ketika Oposisi Solar Uranus bertepatan dengan GBT.
Fenomena ini adalah gerhana bulan total kedua pada 2022. GBT pertama terjadi pada bulan Mei 2022. Sedangkan gerhana bulan total berikutnya tidak akan terjadi sampai 2025. Namun, fenomena gerhana bulan parsial akan berlangsung beberapa kali dalam tiga tahun mendatang.