PKK Kediri Ingatkan Ibu Hamil Berisiko Tinggi Intensif Periksa
Ibu hamil yang berisiko tinggi itu bukan berarti bayinya tidak sehat.
REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengingatkan bahwa ibu hamil yang mempunyai riwayat risiko tinggi harus intensif untuk memeriksakan kesehatannya.
Bunda Fey, sapaan akrab Ferry Silviana Abu Bakar menjelaskan ibu hamil yang berisiko tinggi itu bukan berarti bayinya tidak sehat, karena parameter risiko tinggi itu banyak.
"Ibu hamil berisiko tinggi ini salah satunya diukur menggunakan skor Poedji Rochjati (Kartu skor yang digunakan sebagai alat skrining antenatal berbasis keluarga untuk menemukan faktor risiko ibu hamil). Contohnya, orang yang pernah melahirkan secara sesar pada pengukuran skor Poedji Rochjati sudah dikatakan berisiko tinggi," katanya di Kediri, Selasa (8/11/2022).
Ia meminta kepada ibu hamil yang mempunyai riwayat berisiko tinggi harus bisa mengelola risikonya berdasarkan diagnosa dokter. Sang ibu harus tahu seperti apa kondisinya dan hal yang harus dilakukan. Ibu hamil pun harus makan makanan bergizi dan rutin periksa.
"Apabila ditemukan kelainan atau masalah bisa terdeteksi dari awal dan bisa di follow up," kata dia.
Bunda Fey melakukan kunjungan kepada ibu hamil berisiko tinggi. Kunjungan tersebut dilakukan di tiga titik rumah warga yaitu kepada Uswatun di Kelurahan Ringinanom, Sri Rahayu di Kelurahan Kampung Dalem dan Heni Agustina di Kelurahan Kemasan, Kota Kediri.
Bunda Fey juga dialog dengan para ibu tersebut termasuk riwayat kesehatan saat hamil. Dalam dialognya, Bunda Fey juga meminta agar para ibu tersebut rajin memeriksakan kondisi kesehatannya terlebih lagi saat kehamilan seperti ini, sehingga ibu dan bayi tetap terpantau kesehatannya.
Dirinya juga mengingatkan agar para ibu untuk memberikan ASI eksklusif untuk putra putrinya yang baru lahir. Hal tersebut dilakukan karena ASI mempunyai banyak manfaatnya dan sebagai sumber nutrisi bagi bayi baru lahir.
Diharapkan dengan kegiatan pemantauan dan pendampingan ibu hamil berisiko tinggi tersebut dapat menekan angka kematian ibu dan bayi di Kota Kediri.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kediri tahun 2021, angka kematian ibu masih 154,36 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara angka kematian bayi 1,54 per 1.000 kelahiran hidup.
Sementara itu, Sri Rahayu salah satu ibu hamil di Kelurahan Kampung Dalem yang dikunjungi mengungkapkan senang bisa dikunjungi sehingga tahu apa yang harus dilakukan.
"Tadi diberikan pesan sehingga tambah ilmu dan tahu apa yang harus dilakukan," kata Sri Rahayu.
Turut mendampingi dalam kegiatan kunjungan itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Kediri Wigati dan PKK Kelurahan Kemasan, Kampung Dalem, dan Ringinanom, Kota Kediri.