Erick Thohir Angkat Staf Ahli Wapres Komisaris PT Pupuk Indonesia

RUPS Pupuk Indonesia angkat Farhat Brachma jadi komisaris gantikan Bambang Widianto

istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI) Erick Thohir mengangkat Staf Ahli Wakil Presiden RI Ma
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI) Erick Thohir mengangkat Staf Ahli Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Farhat Brachma, sebagai komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero).


Diangkatnya Farhat Brachma melanjutkan kepemimpinan Bambang Widianto merupakan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Pupuk Indonesia (Persero) dan terdokumentasi dalam Keputusan Menteri BUMN No. SK-253/MBU/11/2022 tanggal 4 November 2022.

Merespons keputusan itu, Farhat menuliskan catatan di situs pribadinya berjudul "Teman Baru Bernama "Antusiasme" dan "Optimisme". Mengawali tulisannya menulis, Farhat menyampaikan bahwa dirinya bersumpah tidak meminta urusan jabatan ini sedikit pun, baik dengan sembunyi-sembunyi maupun dengan terang-terangan.

Menurut Farhat, amanah ini teramat berat, tidak main-main, dan harus ditunaikan dengan baik. "Saya faham, amanah ini amat berat, tidak main-main, dan saya harus menunaikannya dengan baik. Inshaallah saya mampu menjaga amanah ini, dapat dipercaya, dan memiliki pengetahuan tentang tugas jabatan setelah mendapat kepercayaan sebagai Komisaris PT. Pupuk Indonesia (Persero). Amiin," tulis Farhat Brachma dikutip pada Selasa, 8 November 2022.

Farhat melanjutkan, setelah menerima amanah sebagai komisaris PT. Pupuk Indonesia dirinya mengaku gembira karena mendapatkan teman-teman baru. "Dengan jumlah yang sangat banyak. Teman baru yang sangat banyak itu bernama antusiasme dan optimisme," ucapnya. 

Menurutnya, orang-orang di lingkungan PT. Pupuk Indonesia telah terbiasa bekerja dengan antusiasme. Ia meyakini virus antusiasme dan optimisme ini akan terus menjalar dan menjadi pendorong kemajuan perusahaan.

"Teman bernama antusiasme dan optimisme inilah yang membuat PT. Pupuk Indonesia bertransformasi di segala bidang. Lingkungan perusahaan yang menghidupkan sains dengan melakukan serangkaian riset dan bertindak cepat membaca sinyal perubahan berbuah pada peningkatan kinerja perusahaan. Leader di perusahaan ini tahu benar: it's time for disruption!" tulisnya.

Farhat melihat perusahaan ini tidak pernah lelah membuat lompatan-lompatan, terutama selalu berada dalam siklus menciptakan sesuatu yang baru. "Yang terbaru, PT Pupuk Indonesia, memperluas peluang kerja sama perdagangan Ammonia, Urea, NPK dan produk lain dengan membuka kantor perwakilan di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Belum lama ini, pada 31 Oktober 2022," jelasnya.

"Kebetulan, tiga hari setelah PT Pupuk Indonesia membuka kantor perwakilan di Dubai, saya ke Dubai mendampingi Wapres KH. Ma'ruf Amin melakukan pertemuan dengan Pimpinan Dubai Holding Syekh Ahmed bin Seed Al Maktoum pada, Kamis, 3 November 2022," imbuhnya.

Melalui ekspansi ini, lanjutnya, Pupuk Indonesia berharap dapat lebih memperluas bisnis trading-nya serta memperoleh akses yang lebih luas terhadap bahan baku dan pengembangan industri lainnya.

Ibarat menanam pohon di tempat yang baru, kata dia, batang pohon bernama PT Pupuk Indonesia perlahan-lahan akan membesar, mempunyai cabang baru, lalu berkembang, tetapi buahnya tumbuh bertahap. Ketika sudah melewati fase belajar berbuah, ada masanya akan berbuah lebih banyak. Begitulah siklus mencipta atau create.

"Di bawah nakhoda Pak Bakir Pasaman sebagai Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, perusahaan BUMN ini telah merumuskan kanvas model bisnis untuk memperbarui cara berpikir perusahaan. Beliau telah mendisrupsi organisasi, produk, dan rencana bisnis PT Pupuk Indonesia," tuturnya.

Farhat menambahkan, perusahaan ini telah berdamai dengan dinamika baru, mengubah ancaman menjadi peluang, membuat lebih sederhana, tentunya dengan teknologi baru."Saya percaya, di perusahaan yang dipenuhi banyak teman bernama antusiasme" dan optimisme, PT Pupuk Indonesia selalu tanggap membaca sinyal perubahan dan piawai menata diri di medan pertempuran industri," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler