Ledakan di Istanbul Turki, 6 Orang Meninggal dan 53 Terluka
Presiden Turki Erdogan mengecam pengeboman itu sebagai tindakan terorisme.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA — Enam orang meninggal dunia dalam sebuah ledakan di İstiqlal Avenue, Istanbul, Turki. Ledakan yang mengguncang jalan pejalan kaki pada Ahad (12/11/2022) sore itu, telah menyebabkan 53 orang mengalami luka-luka.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan sangat marah besar. Ia mengecam pengeboman itu sebagai tindakan terorisme.
“Mereka yang bertanggung jawab akan dihukum,” ujar Erdogan sesaat sebelum berangkat ke KTT G20 di Bali Indonesia.
Erdogan mengatakan, penyelidikan telah dilakukan atas serangan tersebut dan laporan awal menunjukkan dugaan yang mengarah pada tindakan terorisme.
“Informasi pertama yang diberikan kepada kami oleh gubernur (Istanbul) menunjukkan ini adalah tindakan terorisme. Kami mendeteksi bahwa seorang wanita memainkan peran. Pengerjaan tetap dilanjutkan,” ujar Erdogan dilansir dari The Guardian, Senin (13/11/2022).
“Ledakan itu terjadi sekitar pukul 16.20 waktu setempat (1320 GMT) pada hari Minggu,” kata Gubernur Istanbul, Ali Yerlikaya, di akun media sosialnya.
Pusat kota Istanbul telah menjadi sasaran separatis Kurdi dan militan Islam di masa lalu, tetapi belum ada yang mengeklaim serangan itu sejauh ini. Lima jaksa ditugaskan untuk menyelidiki ledakan itu, kata kantor berita Anadolu yang dikelola pemerintah.
Ledakan itu mengguncang gedung-gedung di sekitar kawasan wisata yang sibuk, menggetarkan jendela dan mengirim kawanan merpati ke udara.
Rekaman Video yang beredar menunjukkan ratusan orang yang ketakutan berlarian dan mencoba mencari perlindungan di toko-toko terdekat saat bola api mengepul di atas di kejauhan dari tengah jalan. Pembeli yang sebelumnya berjalan di bawah sinar matahari sore saling mencengkeram ketakutan sebelum berbalik untuk melarikan diri.
Baca juga : Turki Bangun Cadangan Energi dari Laut Hitam