KBM App Bantu Para Ibu Peroleh Penghasilan di Masa Pandemi
Pandemi Covid-19 memberikan dampak kepada seluruh keluarga di Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 memberikan dampak kepada seluruh keluarga di Indonesia. Di masa sulit itu, KBM App memberikan solusinya.
Sejak awal berdiri hingga akhir Okotber 2022, KBM telah memberikan bagi hasil untuk penulis sebesar Rp 20.131.641.576 (Dua puluh miliar lebih).Semua berawal dari testimonial sederhana hingga yang mengharukan.
“Dulu maka di restoran seperti ini cuma mimpi buat keluarga miskin seperti saya.”
“Aku bisa kasih uang buat orang tua.”
“Saya bisa membelikan televisi impian dari orang tua.”
“Alhamdulillah, saya bisa melunasi utang keluarga.”
“Ini pertama kali saya bisa qurban sapi.”
“Setelah bertahun menunggu, akhirnya saya bisa renovasi rumah.”
“Saya bisa beli tanah buat bertani.”
“Saya menggunakan bonus KBM untuk membantu pengobatan anak yang mengalami kelainan jantung.”
“Alhamdulillah saya bisa beli mobil walaupun bekas?”
“Saya tenang, sekarang punya tabungan untuk pendidikan anak-anak.”
"Semua testimonial penulis di atas, dikirim ke ponsel pribadi manajemen KBM App sebagai ungkapan syukur atas penghasilan yang meningkat bahkan berlipat di masa pandemi," kata Isa Alamsyah, CEO KBM App dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/11/2022).
KBM App didirikan pada awal Mei 2020 saat pandemi masih menghantui masyarakat Indonesia. Pendiri KBM App pun saat itu tidak berani saling bertemu bahkan untuk sekadar mengadakan meeting pertama. Semua dilakukan dari jarak jauh, ada Tendi Murti di Cirebon, Dewa Eka Prayoga di Bandung, Risan dan Oki Maulana (di Bogor) serta Isa Alamsyah di Depok.
"Alhamdulillah, hanya dalam jangka waktu tiga bulan KBM App sudah mencetak profit secara signifikan dan mengalami perkembangan secara eksponensial," ungkapnya.
Isa menjelaskan, sejak berdiri hingga awal November 2020, KBM 987.015 downloader. Lebih dari 73.721 user KBM adalah penulis yang sudah mulai berkarya dan 6.185 di antara sudah berpenghasilan. Setiap hari lahir rata-rata hadir 300 cerita dan 1.500 bab baru, serta 150.000 aktivitas baca.
Saat ini di KBM App, kata dia, tercatat ada 208.020 cerita yang terbagi menjadi mencapai 1.637.067 bab. Total view di KBM App mencapai 452.294.816 kali. KBM juga menaungi 160 komunitas kepenulisan di Indonesia dari Aceh hingga Papua.
Sekalipun tidak direncanakan secara khusus sebagai aplikasi untuk perempuan atau ibu rumah tangga, secara alamiah KBM menjadi ajang penulis perempuan bersinar. "Kalau di tempat lain isunya adalah bagaimana memberdayakan perempuan, di KBM App justru para penulis pria yang berjuang untuk bisa eksis," kata Isa.
Dari Rp 20.131.641.576 (Dua puluh miliar lebih) yang sudah dibagihasilkan KBM App, lebih 90% penerima adalah penulis perempuan. Dari 200 penulis berpenghasilan tertinggi, tercatat hanya 4 penulis lelaki yang berhasil berada di papan tengah.
Menulis dinilai pekerjaan yang paling cocok buat ibu rumah tangga. Menulis bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, bahkan saat sedang melakukan hal lain. Seorang ibu bisa berimajinasi sambil menyusui, saat memasak, saat mencuci, saat menemani anak bermain atau saat berkegiatan.
Di sela waktu senggang saat menunggu anak sekolah atau sedang tidur siang, ibu rumah tangga bisa menulis." Lebih hebat lagi, jika dulu menulis hanyalah adalah kegiatan di waktu senggang untuk penghasilan tambahan, kini dengan hadirnya KBM App menulis bisa menjadi penghasilan utama bagi keluarga," kata dia.
Di KBM App, ada Dwi Indra, ibu rumah tangga yang sudah menerima Rp 678.871.486 dari penjualan cerbung digital senilai lebih dari Rp 1 miliar. Ada juga Majarani yang sudah menghasilkan Rp 593.141.501, ada Bunga yang menghasilkan Rp 379.410.465, ada Hanin yang menghasilkan Rp 354.002.163, ada Casanova yang menghasilkan Rp 320.055.615, ada Ciayo Indah yang menghasilkan Rp 273.131.760, serta masih banyak ibu rumah tangga lainnya.