Survei: Prabowo Unggul di Kalangan Kelompok Tani, Buruh, dan Pengangguran

Prabowo dipersepsikan sebagai capres yang memiliki kemampuan memperbaiki ekonomi.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto diunggulkan oleh kelompok tani, buruh dan pengangguran di Pilpres 2024, berdasarkan survei Political Weather Station. (ilustrasi)
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei dari Political Weather Station (PWS) menunjukkan bahwa kelompok tani, buruh, dan pengangguran mengunggulkan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024. Menurut peneliti PWS Sharazani, tiga kelompok yang disebut pula sebagai wong cilik atau rakyat kecil itu mengunggulkan Prabowo sebagai capres karena dianggap mampu membuat ekonomi rakyat menjadi lebih baik.

Baca Juga


"Prabowo mereka persepsikan sebagai capres yang memiliki kemampuan membuat ekonomi rakyat menjadi lebih baik. Makanya, sebanyak 62,5 persen responden yakin Prabowo mampu membuat kondisi ekonomi Indonesia lebih baik daripada sekarang," ujar Sharazani, dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).

Lebih lanjut, ia menyampaikan berdasarkan hasil survei dari PWS yang dilakukan pada 4-11 November 2022 itu, tingkat keterpilihan atau elektabilitas Prabowo di kelompok petani unggul dengan perolehan dukungan sebesar 56,2 persen. Sementara itu, sebanyak 38,3 persen responden memilih kandidat lainnya dan 5,4 persen menjawab tidak tahu.

"Pengalaman sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ternyata membuat nama Prabowo sudah terlanjur lekat di hati kaum tani," kata Sharazani.

Berikutnya di kalangan buruh, elektabilitas Prabowo mencapai 51,3 persen, sedangkan 44,3 persen lainnya memilih nama-nama lain dan 4,4 persen tidak menjawab.

"Prabowo Subianto rupanya juga menjadi harapan kaum buruh untuk mengangkat kesejahteraan mereka jika Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu terpilih jadi Presiden RI," ujar Sharazani.

Selanjutnya, dari kalangan pengangguran, hasil survei PWS menunjukkan tingkat keterpilihan Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu mencapai 54,8 persen, sedangkan 40,5 persen responden lainnya memilih calon presiden lainnya dan 4,7 persen tidak menjawab.

Menurut Sharazani, masyarakat yang masih menganggur cenderung memilih Prabowo karena mereka berharap Menteri Pertahanan itu dapat menciptakan lapangan kerja lebih banyak. Dalam kesempatan yang sama, Sharazani juga menyampaikan bahwa dalam survei itu pada pertanyaan tertutup terkait preferensi pemilih terhadap sebelas nama capres yang disodorkan, Prabowo meraih dukungan tertinggi, yakni sebesar 29,5 persen.

Berikutnya, disusul oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan dukungan sebesar 20,9 persen, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 19,8 persen. Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (7,5 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (4,2 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (3,9 persen), dan Kepala Staf Presiden, Moeldoko (3,8 persen).

Lalu, ada pula Menparekraf Sandiaga Uno (2,8 persen), Ketua DPR Puan Maharani (2,1 persen), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (2 persen), dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (1,1 persen).

"Sementara itu, 2,4 persen responden menjawab tidak tahu," ujar Sharazani.

Dalam survei tersebut, PWS melibatkan 1.200 warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih dan tersebar di 34 provinsi sebagai responden. Pemilihan responden itu dilakukan menggunakan teknik systematic random sampling.

Selanjutnya, mereka diwawancara melalui sambungan telepon dengan pedoman kuesioner. Adapun toleransi kesalahan survei ini sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Tiga Pasang Capres-Cawapres Terkuat - (Infografis Republika.co.id)

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler