Qatar Minta FIFA Larang Minum Bir di Piala Dunia

akan sangat berat bagi FIFA jika permintaan itu dilaksanakan.

AP/Hassan Ammar
Orang-orang berkumpul di sekitar jam hitung mundur resmi yang menunjukkan sisa waktu hingga kick-off Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar, Kamis, 17 November 2022. Persiapan terakhir sedang dilakukan untuk Piala Dunia sepak bola yang dimulai pada 20 November ketika Qatar menghadapi Ekuador.
Rep: Rahmat Fajar Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA--Qatar secara mendadak atau tiga hari jelang upacara pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar meminta FIFA agar melarang minuman bir di Piala Dunia dan berhenti menjual Budweiser di delapan stadion.

Oleh karena itu, dilansir dari stuff, Jumat (18/11), kemungkinan penggemar akan diberitahu bahwa mereka tak dapat membeli bir di pertandingan apapun. Namun akan sangat berat bagi FIFA jika permintaan itu dilaksanakan.

Pasalnya Budweiser merupakan salah satu sponsor utama FIFA sehingga jika tak diizinkan menjual produknya atau terlihat di pertandingan maka federasi sepakbola dunia itu akan melanggar kontrak yang bernilai jutaan dolar AS.

Saat ini satu-satunya tempat yang pasti tersedia bir bagi penggemar sepakbola adalah di taman penggemar Doha.

Tekanan yang diberikan kepada FIFA oleh penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022 datang atas desakan keluarga Kerajaan Al Thani Qatar.

Intervensi yang datang terlambat ini membuat FIFA harus melakukan pembicaraan mendadak yang berlangsung hingga larut malam.

FIFA telah membuat satu konsesi minggu ini ketika Qatar bersikeras bahwa tribun Budweiser terlalu mencolok dan memindahkannya ke posisi yang kurang terlihat.

Tetapi akan sangat tidak biasa jika perubahan dengan sponsor dilakukan saat acara sudah akan segera dimulai. Apalagi even yang akan digelar sekelas Piala Dunia.

Hinga saat ini masih terjadi diskusi panjang untuk menemukan solusi.
Desakan kepada FIFA ini merupakan indikasi ketidaknyamanan yang dirasakan negara tuan rumah sebulan ke depan.

Pasalnya, Qatar adalah negara yang mengatur ketat terkait alkohol yang biasanya hanya tersedia di hotel-hotel tertenty di Doha. Namun Piala Dunia ini tampaknya mereka harus menerima kenyataan untuk melonggarkan undang-undang alkoholnya selama turnamen berlangsung.

Piala Dunia Qatar 2022 memang tak berjalan baik-baik saja sejak lama. Hubungan penyelenggara dengan FIFA juga tampak tak baik-baik saja.

Tiga bulan lalu, mereka meminta agar tanggap pembukaan turnamen dimajukan satu hari dari jadwal yang telah disusun FIFA. Perubahan itu membuat Qatar akan menjadi partai pembuka Piala Dunia.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler