Begini Cara Kecerdasan Buatan Bantu Pemasaran Produk

Kecerdasan buatan bisa dilibatkan dalam dunia pemasaran masa kini.

Flickr
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)
Rep: Eric Iskandarsjah Z Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemasaran atau marketing adalah hal yang cukup kompleks. Pemasaran perlu dibekali dengan strategi yang akurat mulai dari produk, strategi komunikasi hingga cara berpromosi yang pas.

Di era teknologi, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) juga bisa dilibatkan dalam dunia pemasaran masa kini. Founder dan Chairman MarkPlus Corp, Hermawan Kartajaya mengatakan, penerapan AI dalam dunia pemasaran bisa juga disebut dengan market intelligence (MI).

Ia menyarankan, pemasar perlu mempertajam market intelligence-nya dengan memanfaatkan AI untuk mendukung aktivitas perusahaan.

“Jika ingin memenangkan persaingan, gunakan market intelligence. Perusahaan perlu memiliki intelegensi agar mengetahui persis seperti apa sentimen konsumen. Selain dengan AI, strategi juga harus dikolaborasikan dengan kemanusiaan. Bagaimanapun, keputusan tidak bisa diserahkan ke mesin karena keunikan pemikiran manusia yang akan membedakan suatu perusahaan dengan kompetitor," ujar Hermawan dalam webinar series yang digelar oleh MarkPlus beberapa waktu lalu.

Menurutnya, MI terdiri dari sejumlah komponen mulai dari data, informasi, pengetahuan, insight dan wisdom. Agar bisa membuahkan suatu strategi pemasaran yang akurat dan cepat, keempat komponen itu perlu diolah dengan memadukan antara kemampuan AI dalam riset pasar dan kemampuan manusia yang berkompeten.

Untuk ranah riset pasar yang ditunjang oleh AI, saat ini pemasar sudah banyak disajikan oleh sejumlah software yang memadai. Sejumlah komponen dalam MI yang bisa diolah lewat software adalah data, informasi dan pengetahuan.

Selanjutnya, hasil pemoresesan data itu perlu dikaji oleh tenaga ahli yang berkompeten untuk memutuskan komponen MI lainya yakni insight dan wisdom. Dengan perpaduan itu, maka strategi dalam MI bisa diterapkan dengan optimal dalam memperkuat posisi pasar suatu perusahaan atau brand.

“Penggunaan AI dan market research sudah sangat dipengaruhi oleh mesin. Bagaimanapun, manusia tetap perlu berperan dengan mindful dan bijaksana secara emosional sebagai pembuat keputusan," ujarnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler