Konservasi Lumba-Lumba akan Dibangun di Kawasan Wisata Mandeh

Konservasi lumba lumba bisa menjadi daya tarik wisatawan ke Mandeh.

Antara/Iggoy el Fitra
Wisatawan menggunakan jetski di Pulau Soetan, Kawasan Wisata Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Ahad (26/9/2021). Kawasan wisata bahari tersebut mulai ramai dikunjungi wisatawan meskipun masih dalam masa pandemi.
Rep: Febrian fachri Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN- Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, mengatakan panorama pantai dan pemandangan bawah laut di kawasan wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan punya daya tarik tinggi terhadap wisatawan. Audy mendengar tidak sedikit orang menganggap kalau kawasan wisata Mandeh sebagai Surga dari Sumatra Barat.

Audy mendukung supaya kawasan tersebut dibangun konservasi lumba-lumba supaya meningkatkan minat wisatawan.

"Kawasan Wisata Mandeh perlu dihangatkan kembali dengan menggaet pengembang. Mandeh masih menjadi under exposure, under rated, perlu dihangatkan kembali. Konservasi lumba lumba ini bisa menjadi bahan daya tarik wisatawan, baik nasional maupun internasional,” kata Audy, Rabu (23/11/2022).

Audy menyebut pembangunan konservasi lumba-lumba di kawasan wisata Mandeh merupakan ide dari founder PT. Meta Archipelago Hotels (PT. Martel) Dedi Sjahrir Panigoro.

Audy sepakat pengembangan kawasan wisata Mandeh perlu mendapat dukungan dari pengembang guna mengoptimalkan daya tarik objek wisata. Ditambah lagi, konservasi tentu tidak luput dari Atraksi dan Edukasi sebagai nilai tambah dalam pengembangan objek wisata.

“Konservasi Lumba-lumba ini sebaiknya kita buat di tengah laut dan atraksi serta edukasinya di darat. Jadi wisatawan bisa melihat potensi kekayaan alam Sumatera Barat baik di laut maupun di darat,” kata  perwakilan PT. Martel, Firdaus.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler