Pemerintah Masih Berfokus pada Upaya Pencarian Korban

Upaya pencarian korban gempa Cianjur difokuskan pada empat titik.

Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak melihat baju dari sumbangan relawan di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Anak-anak menjadi salah satu korban terbanyak pada bencana gempa bumi berkekuatan 5,6 SR. Tercatat dari 271 korban jiwa pada bencana tersebut 37 persennya merupakan anak-anak. Republika/Putra M. Akbar
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah pada saat ini masih berfokus pada upaya pencarian korban gempa Cianjur, Jawa Barat. "Pemerintah pada saat ini fokus mengutamakan evakuasi korban, baik korban luka maupun yang meninggal serta perbaikan infrastruktur vital yang terputus akibat reruntuhan," kata Menko PMK Muhadjir Effendy ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Menko PMK menjelaskan, upaya pencarian korban yang dilakukan pemerintah pada saat ini difokuskan pada empat titik. "Berdasarkan laporan dari BNPB, pada saat ini masih terus dilakukan pencarian, utamanya pada empat titik yakni di wilayah Cugenang, Desa Nagrak, Desa Sarampat, dan juga di Warung Sate Shinta," katanya.

Menko PMK menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada kendala dalam proses pencarian korban. Hal ini mengingat lokasi-lokasi evakuasi masih bisa dijangkau.

"Hanya memang area evakuasi terbilang cukup luas sehingga membutuhkan waktu dalam proses pencarian secara manual karena jika menggunakan alat berat dikhawatirkan akan mengenai korban," katanya.

Muhadjir Effendy juga menambahkan bahwa sejumlah infrastruktur vital yang terdampak longsoran pascagempa pada saat ini sudah ditangani oleh tim gabungan. "Kemudian jalur kabupaten dan juga jembatan yang terputus pascagempa pada saat ini sudah ditangani oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR," katanya.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelumnya tercatat ada 268 orang meninggal. Kepala BNPB Suharyanto mengatakan angka 271 korban meninggal itu didapat dari verifikasi berdasarkan data jenazah yang wujudnya ada dan terdata di rumah sakit atau Puskesmas.

"Ini kami sudah mengidentifikasi mencocokkan data dengan Kemenkes, khususnya Pusat Krisis Kesehatan di semua rumah sakit dan Puskesmas yang sudah betul-betul ada jenazahnya," kata Suharyanto di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.



Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler