Berjaya di Festival Film Bulanan, Karya Sineas dari Indonesia Timur Diapresiasi

Festival Film Bulanan terbuka untuk umum bagi peserta dari seluruh Indonesia

Pixabay
Film (ilustrasi). Festival Film Bulanan terbuka untuk umum bagi peserta dari seluruh Indonesia
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kemampuan para sineas yang berasal Indonesia timur mendapat apresiasi. Pasalnya dengan keterbatasan akses dan fasilitas, mereka tetap semangat memproduksi film.

Baca Juga


Apresiasi diberikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat mengumumkan dua film terpilih asal Kota Denpasar, Bali dan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dalam Festival Film Bulanan periode November.    

Film Merajut Selamat Tinggal karya Sutradara Intan Khairunnisa dan film Maulid Adat Bayan karya Muhammad Jaya Laksana. 

“Kalian berhak maju sebagai nominasi di Malam Anugerah Festival Film Bulanan nanti,” ujar Sandiaga Uno, Kamis (24/11/2022) dalam keterangan tertulisnya. 

Sandiaga mengaku senang dengan semangat pantang menyerah sineas dari Indonesia Timur.

"Saya senang sekali, di tengah keterbatasan, mereka bukan hanya membuat film untuk diri mereka sendiri. Tapi, juga mengangkat tradisi dan kearifan lokal dari daerah masing-masing," tutur Sandiaga.

Bagi kedua film terpilih mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di antaranya sertifikat, suvenir, dan penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf sebagai bagian dari ekshibisi.

Selain itu, film terpilih juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan.

Proses kurasi dilakukan empat orang kurator yaitu Mohamad Ariansah, Rahabi Mandra, Damas Cendekia, dan Batara Goempar.

Para kurator memilih berdasarkan 3 kriteria utama dalam penilaian, yaitu orisinalitas gagasan atau ide, cara bercerita dalam film pendek, dan kualitas teknik.

Kedua film yang terpilih di Festival Film Bulanan lokus 4, Merajut Selamat Tinggal dan Maulid Adat Bayan memiliki pendekatan yang berbeda. 

Film Merajut Selamat Tinggal memfokuskan teknis sinematografi yang bervariasi untuk menekankan masalah dalam ceritanya, sementara film Maulid Adat Bayan berusaha menampilkan keindahan tradisi ritual perayaan agama. 

Melihat ragamnya film-film yang meramaikan Festival Film Bulanan lokus empat kali ini, Sandiaga Uno turut bangga terhadap para sineas yang telah berpartisipasi di Festival Film Bulanan. 

“Sangat menyenangkan sekaligus bangga melihat teman-teman yang ikut meramaikan Festival Film Bulanan. Saya lihat semua semangat dan antusias dengan festival ini,” kata Sandiaga. 

Sandiaga juga berpesan kepada para peserta agar terus berkreativitas dan jangan pernah berhenti belajar. 

“Gali kreativitas dan terus belajar dari pengalaman. Saya percaya teman-teman akan menjadi sineas kebanggaan dan menghasilkan karya yang luar biasa” tutup Sandiaga.   

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler