Angka Kecelakaan Meningkat, PT TMJ Terus Sosialisasikan Kiat Berkendara Aman di Jalan Tol
Jalan tol merupakan salah satu area yang berpotensi terhadap kecelakaan lalu lintas.
REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola jalan tol ruas Semarang- Solo terus berupaya mensosialisasikan cara- cara berkendara aman dan berkeselamatan di jalan tol kepada masyarakat.
Upaya ini dilakukan guna menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di ruas jalan bebas hambatan yang jamak mengakibatkan fatalitas bagi para pengendara.
Direktur Utama (Dirut) PT TMJ, Prajudi mengatakan, jalan tol merupakan salah satu area yang berpotensi terhadap kecelakaan lalu lintas.
Karena di jalan tol memang diperuntukkan bagi kendaraan yang melaju dengan kecepatan relatif cepat, maka risiko dan potensi kecelakaan saat berkendara juga sangat tinggi.
“Selaku pengelola jalan tol ruas Semarang- Solo, PT TMJ perlu memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa berkendara dengan aman,” ungkapnya, dalam Focus Group Discussion tentang Keselamatan Berkendara di Jalan Tol yang digelar di The Wujil Resort & Convention, Ungaran, kabupaten Semarang, Kamis (24/11).
Ia menjelaskan, ada peningkatan angka kecelakaan di ruas jalan tol PT TMJ pada tahun 2022 ini jika dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.
Karena untuk tahun 2021 lalu masih dalam kondisi PPKM pandemic sehingga angka kecelakaan di dalam ruas jalan tol kuantitasnya cukup menurun.
Setelah PPKM dilonggarkannya, kondisi arus lalu lintas --termasuk di ruas tol PT TMJ-- kembali ramai, sehingga secara kuantitas ada peningkatan angka kecelakaan di dalam ruas jalan tol.
Prayudi mengaku prihatin dengan adanya peningkatan jumlah kasus kecelakaan di ruas tol ini, terlebih angka kecelakaan lalu lintas di ruas tol TMJ termasuk cukup tinggi. “Sepanjang tahun 2022 sudah ada 28 kejadian kecelakaan di ruas tol PT TMJ,” jelasnya.
Makanya, masih jelas Prajudi, PT TMJ memberikan perhatian dengan terus menggelar acarasosialisasi berkendara yang aman dan berkeselamatan, seperti halnya FGD yang digelar bersama Radio rasika FM hari ini.
“Kami terus mensosilisasikan cara- cara berkendara yang aman dan berkeselamatan di jalan tol guna mengurangi angka fatalitas (keelakaan lalu lintas),” tandasnya.
Dari kajian dari berbagai kasus kecelakaan yang terjadi, umumnya kecelakaan di dalam ruas jalan tol ini jamak dipicu oleh kelalaian pengemudi (pengendara).
Baik karena faktor kelelahan, ngantuk dan sebagainya. Selain itu juga dipicu oleh kondisi kelayakan kendaraan.
Antisipasi lainnya juga dilakukan penyelenggara jalan tol, misalnya melalui larangan kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) yang selama ini juga masih berlaku. “Sebab dari beberapa kasus kecelakaan juga dipicu oleh kendaraan ODOL ini,” tegasnya.
Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang, Djoko Nuryanto menyampaikan, terkait dengan kendaraan ODOL memang masih ada kendala untuk menertibkan.
Misalnya, Kabupaten Semarang ini merupakan wilayah perlintasan. Sejumlah kendaraan ODOL yang kewenangannya berada di bawah Dishub Kabupaten Semarang sudah ada yang ditertibkan.
Bahkan Dishub Kabupaten Semarang untuk saat ini sudah tidak melayani lagi uji KIR kendaraan over dimensi lagi.
Yang menjadi persoalan, kendaraan yang melintas di jalan tol TMJ ini bukan kendaraan yang berasal di Kabupaten Semarang saja. “Namun ada kendaraan dari Jawa Timur, Jawa Barat dan daerah lain,” ungkapnya.