Jokowi Minta Jajarannya Tampung Tingginya Minat Investasi di IKN

Para investor akan ditawarkan untuk membangun di zona lain di IKN, yakni 1B dan 1C.

ANTARA/Rivan Awal Lingga
Foto udara proses pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 2 di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022). ilusrasi
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono menyampaikan, minat para investor untuk berkontribusi membangun ibu kota baru semakin tinggi. Semakin tingginya minat para investor ini setelah pemerintah melakukan jajak pasar untuk membangun berbagai fasilitas di Ibu Kota Nusantara.

Baca Juga


Bambang menjelaskan, sebelum dilakukannya jajak pasar oleh Presiden, minat para investor untuk berkontribusi membangun IKN mencapai 25 kali lipat dari jumlah area yang ditawarkan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, yakni di kawasan 1A. Wilayah 1A adalah wilayah tempat Istana Kepresidenan dan sejumlah kementerian nanti berlokasi.

Sedangkan setelah jajak pasar diselenggarakan, minat investor untuk mengembangkan IKN meningkat hingga mencapai 39 kali lipat dari jumlah wilayah yang disiapkan untuk investasi tahap pertama. “Setelah jajak pasar, memang berkembang luar biasa minat dari para investor yang menghubungi kami. Sehingga hampir 40 kali, tepatnya 39 kali lipat dari area-area yang memang kita siapkan untuk investasi untuk tahap pertama ini. Tahap pertama ya, di kawasan inti pusat pemerintahan,” kata Bambang usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Presiden pun memberikan arahan agar Otorita IKN menampung minat seluruh investor untuk bergabung dalam membangun ibu kota baru. Nantinya para investor tersebut akan ditawarkan untuk membangun di zona lainnya di IKN, yakni di wilayah 1B dan 1C. 

“Arahan bapak Presiden dibuka lagi sekarang untuk menampung minat-minat para investor yang tidak bisa tertampung, kita istilahnya 1A. 1A itu adalah wilayah di mana Istana, kemudian beberapa kantor menko dan kementerian ada di situ. Sekarang kita buka lagi di 1B dan 1C. Total daerah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan akan kita langsung buka untuk para investor yang berminat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, pemerintah juga tidak hanya membuka peluang investasi di wilayah KIPP saja, namun juga di area lainnya, seperti wilayah pariwisata, pusat finansial dan ekonomi, wilayah pendidikan, hingga wilayah kesehatan. “Intinya tadi arahan beliau membuka seluas-luasnya bagi para investor untuk bergabung dan sesegera mungkin membangun di kawasan IKN ini,” kata Bambang.

Bambang berharap, pembangunan IKN ini bisa mulai dilakukan pada tahun depan sesuai target yang direncanakan. “Agar tahun depan lebih terlihat lagi, lebih banyak lagi konstruksi yang akan kita bangun sehingga 2024 mana kala bapak Presiden akan upacara di IKN tentu kita bisa melihat perkembangan-perkembangan di lapangan,” jelas Bambang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler