William-Kate Kunjungi AS Bawa Isu Perubahan Iklim

Pangeran William akan menghadiahkan jutaan dolar untuk pengusaha perubahan iklim.

Brian Snyder/Pool Photo via AP
Pangeran Inggris William dan Kate, Putri Wales, menonton pertandingan bola basket NBA antara Boston Celtics dan Miami Heat pada Rabu, 30 November 2022, di Boston.
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Pangeran William dan Kate Middleton memulai perjalanan luar negeri pertama sejak kematian Ratu Elizabeth II, Rabu (30/11/2022). Acara ini bertujuan untuk menampilkan wajah monarki yang lebih muda dalam menangani masalah-masalah penting seperti perubahan iklim.

Baca Juga


Perjalanan tiga hari ke Boston Amerika Serikat (AS) difokuskan pada inisiatif Prince dan Princess of Wales untuk menghadiahkan jutaan dolar kepada generasi baru pengusaha lingkungan. Bantuan ini upaya mengembangkan segalanya mulai dari tungku pembakaran yang lebih bersih hingga alternatif pengganti kulit.

Perjalanan pasangan Kerjaan Inggris ini akan mencakup kunjungan ke program untuk remaja berisiko, laboratorium keberlanjutan, dan tur ke garis pantai Boston untuk melihat upaya kota memerangi perubahan iklim. Kegiatan dengan pemberian hadiah Earthshot Prize atau sebuah kompetisi global yang bertujuan menemukan cara baru untuk melindungi planet ini dan mengatasi perubahan iklim pada Jumat (2/12/2022).

Pasangan kerajaan ini terlihat berseri-seri berjalan ke atas panggung di City Hall Plaza dengan Pangeran William mengenakan jas biru tua dan Kate gaun Burberry dan mantel Alexander McQueen, serta anting-anting dari desainer Shyla London. Kerumunan bersorak dan banyak mengambil foto dan video.

Pangeran William mengatakan kepada orang banyak, bahwa salah satu pidato Presiden John F Kennedy menjadi inspirasi untuk mengadakan Earthshot Prize kedua di Boston. "Pidato di bulan itulah yang mengilhami saya untuk meluncurkan Earthshot Prize dengan tujuan melakukan hal yang sama untuk perubahan iklim seperti yang dilakukan Presiden Kennedy untuk perlombaan luar angkasa. Dan tempat yang lebih baik untuk mengadakan upacara penghargaan tahun ini selain di kampung halaman Presiden Kennedy,” kata William.

Earthshot Prize menawarkan hadiah uang sebesar 1,2 juta dolar AS kepada masing-masing pemenang dari lima kategori terpisah. Kategori yang diperebutkan adalah perlindungan alam, udara bersih, kebangkitan laut, penghapusan limbah, dan perubahan iklim. Para pemenang dan ke-15 finalis juga menerima bantuan dalam memperluas proyek mereka untuk memenuhi permintaan global.

Kunjungan itu dilakukan kurang dari tiga bulan setelah kematian Ratu Elizabeth II yang popularitas pribadinya meredam kritik terhadap mahkota selama 70 tahun pemerintahannya. Raja Charles III, ayah William, telah memperjelas bahwa keinginannya adalah monarki yang ramping, dengan kemegahan dan upacara yang lebih sedikit daripada pendahulunya.

"Saya pikir ini bukan tentang menyelamatkan Bumi dan lebih banyak tentang menyelamatkan keluarga kerajaan," kata profesor Boston University dan pakar sejarah Inggris modern Arianne Chernock.

Chernock menyatakan, publik telah melihat Raja Charles III sebagai raja dan bulan-bulan pertamanya dalam posisi itu mencoba merasakan kepemimpinan monarki yang lebih relevan dan lebih modern. "Dan saya pikir kita melihat hal serupa terjadi dengan William dan Kate," ujarnya.

Bagian dari pengaturan ulang itu melibatkan merebut kembali hati dan pikiran orang-orang di Amerika Serikat. Negara ini kini menjadi tempat tinggal adik William, Pangeran Harry istrinya Meghan.

Pasangan Harry dan Meghan telah mendominasi media sejak pindah ke California pada 2020. Keduanya mengkritik keluarga kerajaan atas dugaan rasisme dan perlakuan tidak sensitif. Keduanya juga membangun jalan snediri dengan merilis film dan podcast untuk Netflix dan Spotify.

Kunjungan terakhir William dan Kate ke AS adalah pada 2014, tidak lama setelah pernikahan mereka. Selama perjalanan itu, pasangan muda yang glamor itu berpesta saat  melakukan tur ke AS bagian timur. 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler