Spanyol Hadapi Teror Paket Bom
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez tak luput dari incaran paket bom.
REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol menghadapi teror paket bom yang dikirim ke fasilitas atau gedung-gedung vital di negara tersebut. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez tak luput dari incaran.
Pada Kamis (1/12/2022), tim antibom Spanyol berhasil menjinakkan sebuah bom yang berada dalam paket. Itu merupakan paket kelima yang dikirim ke beberapa lembaga di negara tersebut. Menteri junior Spanyol yang bertanggung jawab untuk keamanan, Rafael Perez, mengatakan, perangkat buatan sendiri itu dikirim dalam paket cokelat berisi bubuk mudah terbakar dan tripwire yang akan menghasilkan "api tiba-tiba" daripada ledakan.
Paket-paket itu ditujukan kepada kepala lembaga tempat mereka dikirim. “Tampaknya mereka semua dikirim dari dalam negeri. Namun kami mendasarkan ini pada inspeksi visual awal tanpa memiliki laporan teknis yang mendalam,” ungkap Perez.
Meski telah ada penemuan paket-paket berisi bahan peledak, Perez mengatakan tampaknya belum perlu menggelar komite keamanan yang akan mengevaluasi peningkatan tingkat ancaman teroris di Spanyol. Kendati demikian, seorang sumber yudisial mengungkapkan, Pengadilan Tinggi Spanyol yang berspesialisasi dalam terorisme telah membuka penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Sementara itu Kementerian Dalam Negeri Spanyol telah memerintahkan polisi untuk memperkuat keamanan di sekitar gedung-gedung publik dan khususnya memeriksa pengiriman pos dengan hati-hati. Pada Rabu (30/11/2022) lalu, Kedutaan Besar Ukraina di Madrid menerima sebuah paket yang ternyata berisi bahan peledak.
Paket itu berhasil meledak dan akhirnya melukai seorang pejabat keamanan di Kedutaan Ukraina. "Setelah membuka kotak itu dan mendengar bunyi klik, dia melemparkannya dan kemudian mendengar ledakan. Tangan komandan terluka dan mengalami gegar otak," kata Duta Besar Ukraina untuk Spanyol Serhii Pohoreltsev saat memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.
Ukraina menduga ada keterlibatan Rusia di balik paket peledak itu. "Kami mendapat instruksi dari kementerian di Ukraina bahwa mengingat situasinya kami harus bersiap untuk segala jenis insiden, kegiatan Rusia di luar negeri," kata Pohoreltsev kepada stasiun televisi Spanyol, TVE.
Setelah insiden di kedutaannya di Madrid, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memerintahkan semua kedutaan negaranya di luar negeri untuk segera memperkuat keamanan. Pada Rabu malam lalu, sebuah paket berisi bahan peledak juga dikirim ke markas produsen senjata Spanyol, Instalaza, di Zaragoza. Instalaza memproduksi peluncur roket C90 yang dipasok Spanyol ke Ukraina.
Kementerian Pertahanan Spanyol mengungkapkan, pada Kamis pagi, pasukan keamanan juga menemukan sebuah perangkat dalam map dokumen yang dikirim ke pusat satelit Uni Eropa. Fasilitas itu berada di pangkalan udara di Torrejon de Ardoz, dekat Madrid.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Spanyol, pada Kamis pagi, sebuah amplop dengan bahan piroteknik yang ditujukan untuk Perdana Menteri Pedro Sanchez telah berhasil dilucuti tim keamanannya. Paket itu dikirim ke Pedro Sanchez pada 24 November lalu.
Paket lainnya yang diterima Kementerian Pertahanan Spanyol juga berhasil dijinakkan pada Kamis pagi oleh personel spesialis.