G7 Sepakat Tentukan Batas Harga Minyak Rusia 60 Dolar AS Per Barel
G7 sepakat batas harga 60 dolar AS per barel untuk mintak mentah lintas laut Rusia
REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL - Negara-negara Kelompok Tujuh (G7) dan Australia pada Jumat (2/12/2022) waktu setempat menyetujui batas harga 60 dolar AS per barel untuk mintak mentah lintas laut Rusia. Hal ini disepakati setelah anggota Uni Eropa mengatasi perlawanan dari Polandia dan menuntaskan kesepakatan politik pada hari sebelumnya.
Uni Eropa menyetujui harga setelah Polandia memberikan dukungannya, membuka jalan untuk persetujuan resmi selama akhir pekan. G7 dan Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa batas harga akan berlaku pada 5 Desember atau segera sesudahnya.
Negara-negara tersebut mengatakan, pihaknya mengantisipasi bahwa setiap revisi harga akan mencakup bentuk pengecualian untuk memungkinkan transaksi yang sesuai diselesaikan sebelum perubahan.
"Koalisi Batas Harga juga dapat mempertimbangkan tindakan lebih lanjut untuk memastikan efektivitas batas harga," bunyi pernyataan itu. Tidak ada perincian yang segera tersedia tentang tindakan lebih lanjut apa yang dapat diambil.
Pembatasan harga sebagai ide G7, bertujuan untuk mengurangi pendapatan Rusia dari penjualan minyak. Ini juga sekaligus mencegah lonjakan harga minyak global setelah embargo UE terhadap minyak mentah Rusia mulai berlaku pada 5 Desember.
Warsawa telah menolak level yang diusulkan karena memeriksa mekanisme penyesuaian untuk menjaga batas bawah harga pasar. Hal ini pun telah mendorong dalam negosiasi UE agar batas itu serendah mungkin untuk menekan pendapatan ke Rusia dan membatasi kemampuan Moskow membiayai perangnya di Ukraina.
Duta Besar Polandia untuk UE Andrzej Sados pada Jumat mengatakan, bahwa Polandia telah mendukung kesepakatan UE. Kesepakatan tersebut mencakup mekanisme untuk menjaga batas harga minyak setidaknya 5 persen di bawah harga pasar. Pejabat AS mengatakan kesepakatan itu belum pernah terjadi sebelumnya dan menunjukkan tekad koalisi yang menentang perang Rusia.
Seorang juru bicara Republik Ceko, yang memegang jabatan presiden UE bergilir dan mengawasi negosiasi negara-negara UE, mengatakan telah meluncurkan prosedur tertulis untuk semua 27 negara UE untuk secara resmi menyetujui kesepakatan tersebut, setelah persetujuan Polandia. Rincian kesepakatan itu akan diterbitkan dalam jurnal hukum UE pada Ahad pekan ini.