Pengabdian Masyarakat, Ubhara Jaya Tumbuhkan Minat Baca Anak
Pendirian taman baca perlu digencarkan untuk meningkatkan literasi.
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Para dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) menumbuhkan minat literasi membaca anak dan remaja di kawasan pemukiman Fontania, Tambun Selatan, Bekasi, Senin (5/12/2022). Dalam kegiatan ini, Ubhara Jaya mengoptimalkan taman baca berupa inventarisasi bacaan secara digital.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fata Nidaul Khasanah menjelaskan, kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan implementasi dari program Kemendikbudristek, yakni Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU Bagi PTS Tahun 2022 skema Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM).
Selain melibatkan dosen, menurut dia, kegiatan ini melibatkan peran aktif beberapa mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Ubhara Jaya. Mahasiswa berbaur secara langsung dengan masyarakat, mulai dari kegiatan penyuluhan, pelatihan, pendampingan sampai dengan evaluasi akhir dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
“Untuk pengembangan aplikasi inventarisasi buku bacaan digital dibangun secara langsung oleh para mahasiswa yang terlibat,” ujar Fata dalam keterangan tertulis, Senin (5/12/2022).
Dosen Fakultas Ilmu Komputer Ubhara Jaya ini menjelaskan, budaya literasi masyarakat memiliki dampak terhadap perkembangan suatu daerah, baik perkotaan maupun pedesaan. Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk memaksimalkan kemampuan literasi, yaitu Gerakan Literasi Masyarakat (GLM).
Menurut Fata, GLM merupakan gerakan berupa kegiatan-kegiatan literasi yang dilakukan untuk masyarakat tanpa memandang usia.
Semakin baik literasi masyarakat, semakin baik pula taraf berpikir dan capaian kemajuan masyarakat dalam berbagai sendi kehidupan.
“Namun, dalam kenyataannya budaya literasi kita saat ini masih rendah. Persoalan rendahnya budaya baca merupakan salah satu isu penting dalam memahami rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia,” ucap dia.
Untuk itu, lanjut Fata, diperlukan suatu upaya mendorong agar masyarakat memiliki budaya baca tinggi. Budaya baca dimulai dari kebiasaan membaca, dan kebiasaan membaca ini tidak dapat terlaksana tanpa tersedianya bahan bacaan, kemampuan membaca, dan pembinaan kebiasaan membaca.
“Keberadaan suatu rumah baca atau taman baca dapat digunakan untuk membangun masyarakat agar bisa memperbaiki kualitas hidupnya,” kata Fata.
Oleh karenanya, menurut dia, perlu adanya rumah baca yang dapat diinisiasi di lingkungan kecil sebagaimana di kawasan pemukiman Fontania yang menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Mengingat banyaknya anak usia sekolah di lingkungan tersebut, maka pendirian taman baca tersebut menjadi penting agar dapat membantu peningkatan minat baca mereka sebagai generasi penerus bangsa.
“Namun sangat disayangkan, pendirian taman baca kurang dimanfaatkan secara optimal oleh para anak-anak dan remaja. Hal ini diperparah dengan minimnya jumlah bahan bacaan yang tersedia di taman baca,” jelas Fata.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi tersebut, maka tim pengabdian masyarakat kemudian memetakan beberapa solusi. Untuk mengatasi masalah minimnya aktivitas membaca misalnya, dosen Ubhara Jaya mengadakan program pelatihan terkait pemahaman literasi dalam meningkatkan minat baca kalangan anak dan remaja di lingkungan Fontania.
“Pada kegiatan pengabdian ini juga dibentuk kader rumah baca. Dari kader rumah baca dilakukan kegiatan pendampingan agar lebih memahami manfaat membaca buku bagi anak dan remaja, dan merumuskan alternatif strategi dalam mendampingi anak agar mencintai kegiatan literasi,” ujar Fata.
Sedangkan untuk mengatasi minimnya daftar bacaan yang tersedia di taman baca, tim pengabdian menawarkan solusi berupa pemenuhan buku-buku bacaan. Jenis buku-buku yang dipilih sebagian besar disesuaikan untuk kalangan anak dan remaja.