Jumlah Rumah Rusak Akibat Gempa 5,8 Sukabumi Bertambah Jadi 43 Unit
Bangunan rumah rusak tersebar di 12 kecamatan.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah rumah rusak akibat bencana gempa magnitudo 5,8 yang berpusat di Sukabumi pada Kamis (8/12/2022) lalu bertambah banyak. Hal ini didasarkan pada data sementara yang disampaikan Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
"Data hingga Jumat (9/12/2022l ada sebanyak 43 unit rumah warga rusak akibat bencana gempa bumi," ujar Sub Koordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim kepada wartawan, Jumat (9/12/2022).
Dari 43 unit rumah rusak itu rinciannya yakni rusak sedang sebanyak 12 unit dan rusak ringan 31 unit. Bangunan rumah rusak tersebar di 12 kecamatan yaitu Ciambar, Nagrak, Parakansalak, Parungkuda, Simpenan, Sukalarang, Sukaraja, Kalibunder, Ciemas, Nyalindung, Palabuhanratu, dan Curugkembar.
Selain itu, gempa berdampak pada bangunan sekolah rusak dua unit rinciannya rusak sedang 1 unit di Kecamatan Kalibunder dan rusak ringan 1 unit di Kecamatan Parakansalak.
Warga terdampak bencana untuk sementara sebanyak 44 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 160 jiwa. Selain itu warga mengungsi sebanyak 1 KK yang terdiri atas tiga jiwa.
Daerah paling banyak terdampak bencana gempa terang Medi adalah Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Di wilayah itu rumah warga yang rusak akibat gempa sebanyak 31 unit yakni rusak sedang 6 unit dan rusak ringan 25 unit, dengan warga terdampak sebanyak 31 KK yang terdiri atas 124 jiwa.
Di daerah tetangga Kota Sukabumi, hingga Jumat terdata hanya ada tiga lokasi terdampak gempa. "Ada tiga laporan terkait dampak gempa," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami.
Pertama laporan rumah milik warga Uus Usman ambruk dan menimpa gongsol rumah Enung Herlina di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu. Di mana, taksiran kerugian di lokasi itu sekitar Rp 5.000.000.
Berikutnya, retakan di dinding rumah warga di Kampung Pangkalan Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros dengan kerugian Rp 3 juta. Terakhir TPT ambruk di Kelurahan Cikundu, Kecamatan Lembursitu dengan taksiran kerugian Rp 18 juta.