Mampukah Tubuh Mungil Lisandro Martinez Taklukkan Dunia?
Tinggi badan 175 sentimeter tak membuat Lisandro Martinez minder.
REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Jika ada satu sosok selain Lionel Messi yang menjadi sangat penting pada kesuksesan timnas Argentina melangkah ke babak final Piala Dunia 2022 itu adalah bek tengah Lisandro Martinez.
Kemelekatan Messi dalam memikul panji La Albiceleste tidak semudah mengedipkan dua kelopak mata. Messi dinisbatkan banyak fan dapat mengakhiri penantian panjang Argentina menjuarai titel Piala Dunia ketiga.
Namun terasa naif jika keperkasaan Argentina dalam menghajar Kroasia tiga gol tanpa balas pada laga semifinal hanya jadi andil Messi, Julian Alvarez dan deretan pemain depan.
Argentina menunjukkan kekuatan mental yang banyak disebut sebagai spirit pun determinasi untuk memenangkan setiap pertandingan di atas lapangan. Messi satu dari 11 singa yang terus menunjukan rasa lapar.
Keberhasilan Argentina juga sebagian hasil kerja keras seluruh pemain termasuk bek tengah Lisandro Martinez, si tukang jagal yang tak kenal takut.
Lisandro Martinez tampil pada empat dari lima pertandingan yang sudah dilakoni Argentina di Piala Dunia 2022. Dari empat pertandingan, Martinez menjadi starter saat La Albiceleste berjumpa melawan Meksiko di fase grup dan Belanda di perempat final.
Limitasi atletis yang hanya memiliki tinggi badan 175 sentimeter tak membuat Lisandro Martinez minder untuk bertarung dengan penyerang lawan. Bukti sahihnya ketika membendung para pergerakan pemain Kroasia selama 28 menit terakhir.
Martinez masuk menggantikan Leandro Paredes pada menit ke-62 tujuh menit sebelum gol ketiga Argentina tercipta ke gawang Vatreni, julukan Kroasia.
Bek berusia 24 tahun menjadi satu dari delapan pemain belakang yang dibawa pelatih Lionel Scaloni untuk Piala Dunia musim panas di Qatar. Ini merupakan partisipasi pertamanya di panggung terakbar empat tahunan.
"Setiap pemain tentu bermimpi tampil di Piala Dunia dan saya memiliki momen itu sekarang. Jadi saya ingin membuat keluarga saya dan para penggemar bangga," kata Martinez beberapa waktu lalu.
Memiliki Lisandro Martinez dalam skuad tentu sangat menguntungkan. Pasalnya, pemain yang akrab disapa Licha itu dapat berperan di tiga posisi berbeda sebagai bek tengah, bek sayap kiri dan gelandang bertahan momen yang diterapkan Scaloni saat memasukannya pada laga kontra Kroasia.
Postur mini layaknya Fabio Cannavaro untuk ukuran bek tengah dan sayap, Martinez tak pernah takut beradu fisik dengan lawan. Karena gaya bertahannya yang agresif dan keras alhasil ia mendapat julukan The Butcher alias Si Tukang Jagal dari pendukung Ajax Amsterdam.
Martinez mengatakan, gaya agresif dan tak kenal takut berasal dari budaya negara asalnya, Argentina. "Kami orang Argentina melakukan segalanya dengan penuh semangat. Ketika saya tampil di lapangan, saya akan berjuang untuk setiap bola. Jika saya harus melangkahi mayat, saya akan melakukannya," sambung Martinez.
Bakat Martinez sejatinya meroket berkat Erik ten Hag. Dalam komentarnya Ten Hag menjelaskan mengapa ia meminta Manchester United untuk mati-matian mendatangkan Martinez ke Theater of Dream.
Meski pada dasarnya para pelatih menginginkan bek tengah dengan atribut tinggi serta otot yang besar untuk melakukan duel udara. Bagi Ten Hag hal tersebut juga dimiliki oleh Martinez.
"Saya pikir Martinez bukan yang tertinggi namun ia cukup bagus berduel udara. Tentu lini pertahanan butuh keseimbangan yang baik dan dia memiliki timing yang baik, itulah salah satu kemampuannya," kata Erik ten Hag menegaskan tentang Martinez.
Martinez bergabung dengan MU dari Ajax pada musim panas kemarin dengan mahar 57 Juta Euro alias sekitar Rp 951 miliar.
Duel area dan udara, blok, intersep, dan tekel menjadi atribut yang perlu dimiliki oleh seorang bek tengah. Berdasarkan peran di atas lapangan, bek tengah memiliki peran dalam mengatur transisi bertahan sebuah tim.
Menukil Whoscored dari lima partai yang dimainkan Martinez sepanjang penampilan di Piala Dunia ia sukses melakukan tiga intersep, enam tekel bersih, 13 clearance dan dua pelanggaran dengan total 301 menit bermain.
Kini Martinez dan kawan-kawan masih memiliki satu pertarungan penting pada partai final Piala Dunia 2022 akhir pekan nanti.