Warga Maroko Berkumpul di Masjid Virginia AS untuk Tonton Semifinal Piala Dunia 2022

Meski kalah, mereka tetap bangga dengan timnas Maroko.

AP/Mosa'ab Elshamy
Reaksi suporter Maroko saat menyaksikan timnas Maroko kalah dari Prancis pada semifinal Piala Dunia yang dimainkan di Qatar, di Rabat, Maroko, Kamis (15/12/2022) dini hari WIB.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Maroko menjadi tim sepak bola asal Afrika pertama dalam sejarah Piala Dunia yang mencapai semifinal, menyusul kemenangan melawan Portugal pekan lalu. Lebih dari 100 anggota komunitas lokal berkumpul di masjid di Fairfax County, Virginia, Amerika Serikat (AS) untuk melihat skuad Atlas Lions berhadapan dengan Prancis, Rabu (14/12/2022).

Bersama-sama di Pusat Islam Dar al-Hijrah di Falls Church, mereka menonton dengan penuh antisipasi aksi dari timnas Maroko. Salah satunya adalah Youssef Benslaouia, yang orang tuanya mengizinkannya meninggalkan sekolah lebih awal untuk menonton pertandingan tersebut.

“Saya agak gemetar. Kami membuat sejarah. Kita sampai sejauh ini. Saya senang,” kata Youssef yang berusia 14 tahun berasal dari Maroko, dikutip di DCIST, Kamis (15/12/2022).

Penonton lainnya merupakan seorang warga Palestina yang datang dari Woodbridge, Mohammed Abedalazez. Ia mengatakan pertandingan bersejarah itu menyatukan para penggemar dari seluruh dunia Arab.

“Mereka mewakili orang Arab, mereka mewakili orang Afrika dan kami semua Muslim dan mereka juga Muslim. Jadi mereka membuat kami bangga. Mereka membawa kami sampai ke semifinal,” ujar Abedalazez.

Pusat Islam tersebut merupakan sebuah masjid lokal yang telah melayani Virginia utara sejak 1983. Mereka membuka pintunya bagi para penggemar di seluruh wilayah, yang ingin menyaksikan pertandingan besar tersebut. Menurut Migration Policy Institute, tercatat sekitar 5.000 penduduk kelahiran Maroko tinggal di wilayah metropolitan D.C.

Direktur urusan publik dan pemerintahan di masjid tersebut, Saif Rahman, menyebut masjid dimaksudkan untuk menjadi ruang berkumpul masyarakat, bukan hanya ruang shalat. Karena itu, mereka pun memutuskan untuk menggelar kegiatan ini di masjid.

Di awal pertandingan, penonton terengah-engah saat Prancis memulai pertandingan dengan gol menit kelima oleh bek kiri Theo Hernandez. Gol awal itu diikuti oleh peluang yang terlewatkan oleh penyerang Prancis Olivier Giroud, yang membentur bagian luar tiang gawang Maroko dengan tendangan kaki kiri pada menit ke-18.

Sesaat sebelum jeda, Jawad El Yamiq dari Maroko melepaskan tendangan spektakuler berupa tendangan sudut, yang datang hanya beberapa inci dari kesempatan menyamakan kedudukan, tetapi akhirnya dibelokkan oleh kiper Prancis Hugo Lloris dan tiang gawang.

Salah satu penonton, Rawan Elbaba, menyampaikan dapat melihat Maroko berhasil sejauh ini merupakan hal yang sungguh luar biasa. Mengingat berbagai hal yang terjadi di negara keluarga besarnya (Maroko) tidak selalu menggembirakan, maka kegembiraan ini merupakan hal yang dibutuhkan dalam hidup.

Elbaba, yang keluarganya berasal dari Lebanon, mengatakan dia telah mempersiapkan diri jika Maroko kalah melawan Prancis.

Menjelang akhir babak kedua, Prancis menggandakan keunggulan melalui gol dari Randal Kolo Muani, yang mencetak gol untuk pertama kalinya dalam pertandingan internasional.

Meskipun beberapa upaya dilakukan tim Maroko di menit-menit terakhir pertandingan, Lions tetap tanpa gol hingga peluit akhir, mengakhiri impian mereka untuk meraih gelar Piala Dunia dan mengirim juara bertahan ke final melawan Argentina.

Meski kalah, fan seperti Taoufik Aitsi mengatakan mereka tetap bangga dengan timnas Maroko. Ia pun merasa senang pertandingan itu yang dapat menyatukan komunitas mereka.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler