Pasukan Rusia di Belarusia Siap Gelar Latihan Taktis Batalion

Penilaian akhir dari kesiapan tempur akan dilakukan usai latihan taktis batalion.

Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo
Komandan tertinggi militer Rusia di Ukraina, Jenderal Sergei Surovikin, kiri, dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, tengah, menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama kunjungannya ke staf gabungan pasukan yang terlibat dalam operasi militer Rusia di Ukraina, di lokasi yang tidak diketahui, Sabtu, 17 Desember 2022.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pasukan Rusia yang dikerahkan ke Belarusia pada Oktober untuk menjadi bagian dari formasi regional akan melakukan latihan taktis batalion. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, penilaian akhir dari kesiapan tempur akan dilakukan usai latihan taktis batalion.

Baca Juga


“Penilaian akhir dari kemampuan tempur dan kesiapan tempur unit akan diberikan oleh komando pada tahap akhir koordinasi, setelah latihan taktis batalion dilakukan,” ujar laporan kantor berita Rusia, Interfax mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan, Senin (19/12/2022).

Namun belum diketahui kapan dan di mana latihan taktis itu akan dilakukan. Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan, pada Oktober sekitar 9.000 tentara Rusia bergerak ke negara itu sebagai bagian dari pengelompokan regional pasukan untuk melindungi perbatasannya.

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan, melindungi perbatasan Ukraina menjadi prioritas utama. Dia menambahkan, Ukraina siap untuk menghadapi semua kemungkinan skenario Rusia dan sekutunya Belarus.

Zelenskyy mengeluarkan seruan baru kepada negara-negara Barat untuk memberikan pertahanan udara yang lebih baik kepada Kiev untuk menghentikan invasi Rusia. Pada Senin (19/12/2022) pagi, peringatan serangan udara kembali terdengar di Kiev dan Ukraina timur. Video ledakan dan sistem pertahanan udara beredar luas di media sosial.

"Melindungi perbatasan kami, baik dengan Rusia dan Belarusia adalah prioritas konstan kami. Kami sedang mempersiapkan semua kemungkinan skenario pertahanan," kata Zelenskyy setelah pertemuan dengan komando militer utama Ukraina, pada Ahad (18/12/2022).

Pejabat di Kiev elah memperingatkan bahwa Belarus dapat bergabung dengan pasukan Rusia dan berfungsi sebagai landasan peluncuran serangan baru untuk membentuk front kedua dalam perang. Belarus adalah salah satu sekutu terdekat Rusia. Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengizinkan wilayah negaranya digunakan untuk memulai invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari. Namun Lukashenko telah berulang kali mengatakan bahwa dia tidak berniat mengirim pasukan negaranya ke Ukraina.  

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler