Batu Saluran Kemih, Mengapa Bisa Terbentuk?
Batu saluran kemih dapat terbentuk di ginjal, ureter, maupun uretra.
REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Batu saluran kemih dapat terjadi di ginjal, kandung kemih, saluran yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih (ureter), maupun saluran yang mengeluarkan urine dari kandung kemih keluar dari tubuh (uretra). Apa yang menyebabkan terbentuknya batu saluran kemih?
Dokter spesialis urologi Pebrian Jauhari menjelaskan Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) mendefinisikan batu saluran kemih sebagai pembentukan batu di saluran kemih yang dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebab dan gejalanya. Batu saluran kemih atau dalam bahasa ilmiahnya urolithiasis menghambat peredaran cairan yang berasal dari ginjal hingga uretra.
"Penyebab batu saluran kemih antara lain gangguan saluran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan idiopatik," kata dr Pebrian dalam acara bincang-bincang bertajuk "Ginjal Sehat Bebas Batu dan Tubuh Kuat", dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (19/12/2022).
Di samping itu, ada sejumlah faktor risiko batu saluran kemih. Faktor herediter alias keturunan, misalnya, membuat orang berusia 30 hingga 50 tahun rentan. Perbandingan risikonya 3:1 antara laki-laki dan perempuan.
Selain itu, ada juga teori inhibitor (penghambat) mengenai pembentukan batu ginjal. Teori ini mengatakan bahwa terbentuk atau tidaknya batu yang ada di dalam batu kemih ditentukan oleh keseimbangan antara zat pembentuk batu dan inhibitor (penghambat) yang dapat terhambat dan mengganggu turun laju reaksi.
"Batu saluran kemih dapat berupa batu ginjal, batu ureter, dan batu buli," kata dr Pebrian.
Penderita batu ginjal dapat merasakan gejala berupa nyeri di pinggang ringan hingga berat, kadang disertai mual-muntah, dan nyeri pada saat buang air kecil. Penderita juga bisa mendapati urinenya dapat berwarna keruh, cokelat, hingga kemerahan, dan buang air kecil dalam jumlah sedikit.
Batu saluran kemih terbentuk dari zat garam dan mineral lain yang menempel membentuk seperti batu ukuran kecil atau kerikil. Kalau masih berada di ginjal, batu itu belum menimbulkan rasa nyeri.
Andaikan ukurannya makin membesar, batu saluran kemih akan menyebabkan nyeri hebat. Batu saluran kemih bakan dapat menghalangi aliran urine sehingga menimbulkan sumbatan di saluran kemih ureter.
Penderita batu saluran kemih dapat menjalani perawatan medis untuk menghilangkan nyeri. Tahapannya dimulai dengan melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi lalu tindakan ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) atau PCNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy).
"Tatalaksana yang dilakukan untuk menurunkan rasa nyeri dengan melakukan terapi konservatif ataupun ekspulsif medikamentosa, yakni ESWL, endourologi dan pembedahan," kata dr Pebrian.
Dr Pebrian mengatakan, data angka menunjukkan angka rata rata kekambuhan batu saluran kemih adalah tujuh persen atau kurang lebih 50 persen pada kurun waktu 10 tahun terakhir. Untuk pencegahan kekambuhan, pasien perlu menghindari dehidrasi dan memenuhi kebutuhan air putih harian dua hingga liter serta melakukan diet rendah protein, oksalat, garam, dan purin.
"Penderita perlu menjalani terapi sebagai pengobatan atau minum obat yang diberikan secara oral, pil, kapsul, suntik, atau infus," katanya.