Satgas Bandingkan Sikon Nataru Tahun Ini dengan Dua Tahun Sebelumnya

Saat ini lonjakan kasus sudah terjadi sebelum masa libur Natal dan tahun baru.

Antara/Galih Pradipta
Warga berjalan di dekat mural bertema pencegahan penyebaran Covid-19 di Jakarta. Tahun ini Pemerintah tidak menerapkan pengetatan kebijakan seperti Natal dan tahun baru 2020 dan 2021.
Rep: Fauziah Mursid Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membandingkan kondisi Covid-19 pada liburan Natal dan Tahun Baru tahun ini dengan dua tahun sebelumnya. Wiku mengatakan, kondisi kasus Covid-19 pada Nataru 2020 dan 2021 tergolong tinggi karena capaian vaksinasi masih rendah. Sedangkan, kasus Covid-19 jelang Nataru 2022 berada di angka yang rendah di bawah 1.000 kasus.

"Yang menarik sekarang adalah kasusnya di awal sebelum Natal dan tahun baru, kasusnya rendah sekali, berbeda dengan sebelumnya, dengan tahun lalu," ujar Wiku dalam acara diskusi FMB9 bertajuk 'Kesiapan Infrastruktur dan Protokol Kesehatan Nataru,' Senin (19/12/2022).

Sedangkan untuk fasilitas kesehatan untuk Covid-19 yang disediakan tahun ini sebanyak 55.492 bed dengan Bed Occupancy Rate (BOR) hanya 6,65 persen. Sementara, pada libur akhir tahun tahun 2021 penyediaan bed untuk Covid-19 sebanyak 72 ribu dengan BOR cukup tinggi.

Kondisi ini membuat Pemerintah tidak menerapkan pengetatan kebijakan seperti Natal dan tahun baru 2020 dan 2021. Saat ini, kata Wiku, kebijakan perjalanan mengacu pada Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 24 Tahun 2022 untuk pelaku perjalanan dalam negeri dan SE Satgas 25/2022 untuk pelaku perjalanan luar negeri.

Sesuai aturan tersebut, setiap orang yang melakukan perjalanan harus sudah divaksinasi booster yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi. "Jadi harapannya kalau masyarakat yang memang sudah memenuhi syarat itu harusnya nggak ada hambatan sama sekali dalam melakukan perjalanan," ujar Wiku.

Selain itu, saat ini Pemerintah juga masih memberlakukan PPKM level 1 di seluruh daerah di Indonesia. Wiku pun mengajak seluruh masyarakat untuk menaati protokol kesehatan selama libur Nataru dan memproteksi diri dengan vaksinasi.

Langkah dilakukan untuk masyarakat bisa menikmati libur akhir tahun tanpa diikuti dengan peningkatan kasus Covid-19. "Pastikan Natal dan tahun baru yang pertama kita belajar banyak dan kasus yang naik, ahir tahun kedua sedikit berkurang, sekarang akhir tahun yang ketiga ini seharusnya dengan modal awal dari Nataru saja kasus yang sudah rendah, kalau kita berhasil berarti memang bangsa kita hebat," ujar Wiku.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler