Tafsir Surat Al-Qari'ah: Manusia Kebingungan di Hari Kiamat
Al-Qari'ah berarti sebuah peristiwa sangat dahsyat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surah Al-Qari'ah memberikan gambaran bagaimana situasi Hari Kiamat. Kata Al-Qari'ah sendiri dalam Alquran ada sebanyak lima kali. Secara bahasa, qara'a bermakna memukulkan sesuatu atas sesuatu yang lain.
Sebagian lain berpendapat bahwa al-Qari'ah bermakna terjadinya benturan yang sangat keras antara satu benda dengan yang lainnya sehingga mengakibatkan suara. Pada Surah Al-Qari'ah, kata tersebut merujuk pada penggambaran situasi Hari Kiamat.
"Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS Al-Qari'ah ayat 1-5)
Buku tafsir Kementerian Agama menerangkan, kata al-qari'ah pada ayat pertama digunakan untuk menarik perhatian. Al-Qari'ah berarti sebuah peristiwa sangat dahsyat.
Ibnu 'Asyur menjelaskan, ada sejumlah indikator kedahsyatan pada hari Kiamat. Pertama, karena diawali kata al-qari'ah, yang menyampaikan ihwal perkara yang sangat agung.
Kedua, karena menggunakan kata tanya atau kalimat istifham. Hal ini diketahui pada ayat kedua dan ketiga Surah Al-Qari'ah. Ketiga, penjelasan waktunya tidak jelas, namun keadaan yang akan terjadi kelak disampaikan dengan jelas.
Dari ayat-ayat tersebut, Al-Qari'ah mengacu pada situasi yang sangat dahsyat dan saat itu manusia menjadi seperti anai-anai yang bertebaran atau laron yang beterbangan. Situasinya porak-poranda luar biasa. Keadaan manusia tidak menentu dan mereka ada dalam kebingungan, sehingga mungkin saja, manusia tidak menyadari tentang apa yang terjadi.
Gunung-gunung terlepas dan beterbangan seperti bulu yang mengakibatkan terjadinya benturan yang sangat keras. Demikian penggambaran hari Kiamat atau Al-Qari'ah yang merupakan akhir dari kehidupan dunia ini dan awal menuju kehidupan akhirat.
Bagi orang beriman, di hari Kiamat mereka akan mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW. Imam Nawawi al-Bantani dalam Tijan Durari menjelaskan, salah satu yang harus diyakini dalam diri setiap Muslim yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya adalah yakin bahwa nanti di hari Kiamat, akan ada syafaat Nabi SAW yang diberikan untuk umatnya.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Setiap Nabi memilki doa yang mustajab, yang mereka manfaatkan itu. Dan aku sembunyikan doaku itu sebagai syafaat untuk umatku nanti di akhirat." (HR Bukhari)