7 Fakta Seputar Dajjal dan 6 Amalan yang Dianjurkan untuk Menghadapinya
Dajjal akan datang pada suatu masa sebagai pertanda datangnya kiamat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Kemunculan Dajjal, seperti yang dijelaskan Rasulullah SAW merupakan ujian besar bagi manusia di hari akhir.
Kemunculannya juga tergolong sebagai tanda kiamat besar atau kubra setelah fase tanda kiamat sughra (kecil) dan wustha (pertengahan).
Nabi Muhamad SAW mengabarkan, kehadiran Dajjal adalah fitnah terbesar bagi manusia:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ Artinya: “Sejak penciptaan Adam sampai hari Kiamat tidak ada satu makhluk yang lebih besar fitnahnya (menjadi ujian bagi manusia pen.) daripada Dajjal.” (HR Muslim).
Syekh Mahir Ahmad Ash Shufi dalam bukunya 'Tanda-tanda Kiamat Kecil dan Besar' membeberkan sejumlah fakta terkait Dajjal. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, matanya buta sebelah dan tulisan kafir
Syekh Mahir menyebutkan ciri-ciri dari Dajjal, seperti sebelah matanya buta dan tulisan kafir di antara kedua matanya.
Setiap kali Rasulullah SAW menyebutkan Dajjal pasti beliau selalu menyebutkan bahwa matanya buta sebelah, Beliau banyak menunjukkan ciri ini karena sekalipun Dajjal berusaha menyembunyikan aib-aibnya, dia tidak akan bisa menyembunyikan aib kebutaan sebelah matanya ini.
Sedangkan tanda kafir di antara dua matanya ini hanya dapat dilihat orang yang beriman. Bukan diperuntukkan bagi orang-orang kafir dan fasik atau bagi siapa saja yang Allah SWT tutup penglihatannya dan dibutakan hatinya serta bagi orang-orang yang mengerumuninya karena tamak di dunia.
Kedua, waktu keluar
Syekh Mahir menyebut, seluruh hadits dan riwayat yang sahih menunjukkan bahwa waktu kemunculan Dajjal adalah setelah penaklukan Konstantinopel (yang kedua, bukan saat pembebasan Muhammad Al Fatih) Yaitu di antara kemunculan Al Mahdi dan Isa bin Maryam.
Baca juga: Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
Ketiga, tempat keluar
Tempat yang tidak diperselisihkan dalam berbagai riwayat adalah ia keluar dari arah Timur. Ada dua riwayat yang berbeda, yaitu satu rnenyebutkan bahwa ia keluar dari Khurasan dan satu lagi mengatakan dia keluar dari kota Ashfahan, Iran.
Keempat, kondisi manusia sebelum Dajjal keluar
Sebelum kemunculannya, manusia dilingkupi berbagai kesulitan hidup dan kelaparan yang begitu keras yang tidak mampu mereka tanggung. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist yang artinya:
عن أبي أمامة أن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال “إن قبل خروج الدجال ثلاث سنوات شداد، يصيب الناس فيها جوع شديد، يأمر الله السماء في السنة الأولى أن تحبس ثلث مطرها، ويأمر الأرض أن تحبس ثلث نباتها، ثم يأمر السماء في السنة الثانية فتحبس ثلثي مطرها، ويأمر الأرض فتحبس ثلثي نباتها، ثم يأمر السماء في السنة الثالثة فتحبس مطرها كله، فلا تقطر قطرة، ويأمر الأرض فتحبس نباتها كله، فلا تنبت خضراء، فلا يبقى ذات ظلف إلا هلكت؛ إلا ما شاء الله ، قيل: فما يعيش الناس في ذلك الزمان؟ قال: التهليل والتكبير، والتحميد، ويجزئ ذلك عليهم مجزأة الطعام
Abu Umamah RA berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW berbicara tentang Dajjal. Beliau bersabda, ‘Sebelum kemunculan Dajjal, akan terjadi tiga tahun masa sulit. Pada masa itu manusia akan ditimpa kelaparan yang amat parah. Pada tahun pertama, Allah memerintahkan langit agar menahan sepertiga hujan dari biasanya, dan menyuruh bumi agar menahan sepertiga dari tanaman-tanamannya.
Pada tahun kedua, Dia memerintahkan langit agar menahan dua pertiga hujan dari biasanya, dan memerintahkan bumi agar menahan dua pertiga dari tanaman-tanamannya.
Dan pada tahun ketiga, Dia memerintahkan langit agar tidak menurunkan hujan setetes pun, dan menyuruh bumi agar tidak menumbuhkan tanaman satu pun. Semua binatang pun binasa kecuali yang dikehendaki Allah.’
Lalu dikatakan, ‘Wahai Rasulullah! Lantas dengan apa manusia hidup, jika kondisinya demikian? Nabi menjawab,’ "Tasbih dan takbir. Itu akan bei fungsi sebagai makanan bagi mereka.’" (HR Ibnu Majah).
Kelima, Dajjal mengaku sebagai Tuhan
Dia mengaku sebagai tuhan karena memiliki keajaiban. Ketika krisis agama dan ilmu melanda, akan sangat mudah bagi orang seperti Dajjal menundukkan manusia yang sesat, terutama orang-orang Yahudi.
Dia adalah 'tuhan' yang menghidupkan dan mematikan, menurunkan hujan dari langit, menumbuhkan tanaman, dan bersamanya ada gunung roti, surga, dan neraka. Hal ini sebagaimana yang dahulu dilakukan Firaun, sehingga orang-orang mematuhinya karena pemahaman agama dan ilmu mereka sangat sedikit.
Baca juga: Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
Keenam, Dajjal binasa
Isa bin Maryam RA akan turun dari langit kedua atas perintah Allah SWT. Tugas utamanya adalah membunuh Dajjal yang telah memfitnah manusia di seluruh penjuru bumi.
Ketujuh, amalan-amalan benteng dari Dajjal
Dalam berbagai hadist disebutkan beberapa amalan yang dapat menghindarkan diri seorang Mukmin dari fitnah Dajjal, yaitu:
- Memasuki salah satu haramain, Makkah atau Madinah, karena Dajjal tidak akan masuk ke sana selamanya
- Memasuki Masjid Al Aqsa atau Gunung Thur. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Dajjal juga tidak akan memasukinya
- Menghafal sepuluh ayat permulaan surat Al-Kahfi dan membacanya ketika Dajjal keluar dan saat mendekatinya
- Lari darinya dan mendaki gunung dan gurun karena kebanyan Dajjal memasuki kota-kota dan perkampungan.
- Meludahi wajahnya apabila bertemu. Dalam riwayat disebutkan, Abu Umamah RA berkata, “Rasulullah SAW membicarakan tentang Dajjal. Beliau bersabda, “Barangsiapa di antara kalian berjumpa dengannya, hendaknya ia meludahi wajahnya." (HR Tabrani).
- Memperbanyak bacaan tasbih, tahlil, dan takbir. Bacaan itu merupakan bekal dan makanan bagi orang mukmin dalam menghadapi ujian dan gizi baginya pada saat paceklik tersebut. Barangsiapa diuji dengannya, hendaknya dia bersabar, teguh, dan mengucapkan hawqalah La haula wa la guwwata illa billah"(tiada daya dan upaya kecuali dari Allah SWT).