Otoritas Haryana Manfaatkan Pengeras Suara Masjid untuk Bangunkan Anak-anak

Vihara, masjid dan gurdwara diminta bangunkan anak lebih pagi.

AP/Rajesh Kumar Singh
Umat Muslim India melaksanakan salat Idul Adha di masjid Vasi Ullah di Prayagraj, Uttar Pradesh, India, Ahad, 10 Juli 2022.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,CHANDIGARH -- Pemerintah negara bagian Haryana, India, membuat sebuah inovasi menjelang ujian tahunan siswa kelas X dan XII. Untuk memotivasi dan mendorong anak-anak ini agar bangun lebih pagi, pengeras suara dari masjid dan kuil pun dimanfaatkan.

Baca Juga


Dinas Pendidikan setempat telah meminta kepala sekolah negeri agar melakukan pendekatan ke panchayat atau pemimpin desa. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah, terutama untuk memotivasi anak-anak bangun pagi dan belajar, sekitar jam 4:30 pagi waktu setempat.

Dalam arahan yang dikeluarkan kepada kepala sekolah, dinas pendidikan menyebut anggota panchayat yang baru terpilih harus didesak melakukan upaya sedemikian rupa, sehingga tercipta lingkungan di desa untuk belajar pada dini hari.

"Vihara, masjid dan gurdwara harus dihubungi untuk pengumuman dini hari (melalui pengeras suara), agar para siswa bangun dan mulai belajar. Dengan inisiatif ini, para siswa diharapkan mendapatkan tambahan 2-3 jam untuk belajar,” kata mereka dikutip di Indian Express, Ahad (15/12).

Direktur Pendidikan Menengah Anshaj Singh telah mengirim surat kepada petugas pendidikan distrik dan kepala sekolah dari semua sekolah negeri di negara bagian. Mereka diminta untuk mengambil langkah yang tepat terkait persiapan ujian Kelas X dan XII.

Salinan surat itu juga telah dikirim ke kepala sekretaris tambahan negara bagian (pendidikan sekolah), Mahavir Singh. Menurut surat Anshaj Singh, perencanaan bersama harus dibuat oleh orang tua dan guru, agar siswa mendapat jam tambahan untuk belajar mandiri.

“Untuk itu, pagi hari paling baik saat pikiran segar dan lingkungan tenang, serta tidak ada kebisingan kendaraan," ujar dia dalam suratnya.

Para guru disebut harus meminta kerja sama dari para orang tua agar membangunkan anaknya pada pukul 4.30 pagi. Orang tua harus memastikan anak mereka terpaku pada buku hingga pukul 5.15 pagi.

Lebih lanjut, dalam surat ini juga disampaikan para guru akan memantau melalui WhatsApp, menanyakan apakah siswa sudah bangun dan sedang belajar atau belum. Jika orang tua tidak kooperatif, maka harus disampaikan kepada komite manajemen sekolah.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler