Tafsir Surat Gafir Ayat 35: Allah Mengunci Hati Orang Sombong dan Sewenang-wenang

Allah menerangkan tindakan orang yang selalu meragukan kebenaran Alquran.

Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi anak mengaji Alquran. Tafsir Surat Gafir Ayat 35: Allah Mengunci Hati Orang Sombong dan Sewenang-wenang
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menjelaskan Allah SWT akan mengunci hati orang yang sombong dan sewenang-wenang, karena mereka yang sombong dan sewenang-wenang suka menolak kebenaran. Hal ini dijelaskan lebih detail dalam Surat Gafir Ayat 35 dan tafsirnya.

Baca Juga


 ۨالَّذِيْنَ يُجَادِلُوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِ اللّٰهِ بِغَيْرِ سُلْطٰنٍ اَتٰىهُمْۗ  كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ وَعِنْدَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۗ كَذٰلِكَ يَطْبَعُ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ

Orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka, sangat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci hati setiap orang yang sombong lagi sewenang-wenang. (QS Gafir: 35)

Ayat ini mengandung arti, orang-orang yang selalu memperdebatkan kebenaran ayat-ayat Allah yang sudah sangat jelas kebenarannya itu tanpa alasan dan bukti-bukti yang kuat dan nyata yang sampai kepada mereka. Sangat besar kemurkaan bagi mereka di sisi Allah dan juga di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati setiap orang yang sombong dan juga mengunci mati hati setiap orang yang berlaku sewenang-wenang.

Ayat ini dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama menjelaskan Allah menerangkan bagaimana tindakan orang-orang yang bersifat tamak dan selalu meragukan kebenaran wahyu itu. Mereka itu selalu menolak kebenaran ayat-ayat Allah yang disampaikan kepada mereka. Mereka juga selalu mempermasalahkan bukti-bukti yang disampaikan mengenai kebenaran wahyu itu.

Akan tetapi, penolakan mereka itu tidak memiliki kekuatan apapun. Kepercayaan mereka hanya berdasar tradisi nenek moyang mereka, dan itu hanyalah kepatuhan membabi buta tanpa dipikirkan. Kepatuhan seperti ini tidak dibenarkan karena Allah memberi manusia pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran.

Oleh karena itu, orang yang menolak kebenaran wahyu dan lebih percaya pada tradisi nenek moyang itu tidak tahu lagi mana yang benar dan mana yang salah. Dengan demikian, mereka sangat dibenci Allah dan orang-orang yang beriman.

Selanjutnya, Allah menerangkan hukum-hukum-Nya bagi orang yang menutup hatinya untuk menerima kebenaran wahyu. Yaitu bahwa Allah akan menutup hati mereka. Hati yang tertutup terjadi karena mereka selalu menolak kebenaran wahyu dan mempermasalahkannya. Penolakan yang terus-menerus akan membawa kepada kesombongan.

Selalu mempermasalahkan kebenaran akan membawa kepada kesewenang-wenangan. Karena sombong dan sewenang-wenang itu, maka mereka akan selalu menolak dan menentang kebenaran. Akhirnya hati mereka tertutup dengan sendirinya. Demikian hukum yang ditentukan Allah bagi tertutupnya hati manusia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler