Waspada, Ilmuwan Ingatkan Lilin Bisa Timbulkan Risiko Kesehatan

Lilin standar menghasilkan sekitar 280 mikrogram nitrogen oksida selama delapan jam.

candlefind.com
Lilin/ilustrasi
Rep: Shelbi Asrianti Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang punya kebiasaan menyalakan lilin saat listrik padam atau meniup lilin di acara spesial. Namun, para ilmuwan memperingatkan potensi risiko kesehatan dari pemakaian lilin.

Baca Juga


Ada kekhawatiran seputar pelepasan senyawa kimia nitrogen oksida setiap kali lilin dinyalakan. Tim edukasi di Aeris by iRobot menjelaskan, penggunaan lilin dapat menurunkan kualitas udara dalam ruangan secara signifikan akibat peningkatan jumlah konsentrasi polutan.

"Telah dibuktikan secara ilmiah bahwa satu lilin standar menghasilkan sekitar 280 mikrogram nitrogen oksida selama delapan jam," demikian penjelasan dari tim tersebut, dikutip dari laman Express, Senin (2/1/2023). Angka itu sudah mendekati ambang bahaya dari standar yang berlaku di Inggris.

Lilin, perapian terbuka, serta kompor, juga bisa mencemari udara dengan emisi debu halus. Pada penggunaan reguler, nyala api memancarkan hingga 800 ribu partikel debu halus (PM0,1). Ukurannya sangat kecil sehingga mudah masuk ke paru-paru jika terhirup.

Emisi debu halus akan lebih parah saat nyala api menghasilkan jelaga yang pekat. Lilin bahkan dapat melepaskan hingga 30 kali jumlah partikel ke udara. Kondisi itu sangat berbahaya bagi orang dengan penyakit pernapasan kronis, juga tetap berisiko bagi orang yang sehat.

Untuk mengatasinya, disarankan untuk memastikan ada aliran udara yang baik pada ruangan di mana lilin dinyalakan. Sebab, lilin tidak hanya meningkatkan tingkat polusi, tetapi juga mengonsumsi banyak oksigen. Ventilasi berfungsi untuk meningkatkan laju pertukaran udara serta menyediakan oksigen segar.

Alternatif lain, pakai lilin beeswax yang saat dibakar menghasilkan polutan yang jauh lebih sedikit daripada lilin yang terbuat dari parafin atau stearin. Lilin beeswax berasal dari sarang lebah madu dan lebih lama terbakar sehingga tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan.

Bisa juga menghindari pemakaian lilin asli dan mengganti dengan lilin listrik. Selain demi menjaga kualitas udara, lilin listrik juga mencegah terjadinya kebakaran. Jika lilin terkena angin, ada konsekuensi lain yakni keluarnya jelaga yang cukup banyak.

Kondisi itu memancarkan partikel debu yang jauh lebih halus daripada dalam kondisi tanpa angin. Memilih sumbu lilin yang lebih pendek dapat membantu mengurangi jelaga pada lilin. Lebih baik lagi agar tidak menggunakan lilin beraroma karena bisa semakin mengganggu kualitas udara.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler