Incar Dana Rp 23 Triliun, Pemerintah akan Lelang Surat Utang
Hasil lelang akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah akan melakukan lelang tujuh seri surat utang negara dalam mata uang rupiah. Hasil yang diraih dalam lelang ini untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2023.
Berdasarkan rilis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Selasa (2/1/2023), pemerintah menetapkan target indikatif Rp 23 triliun dan target maksimal Rp 34,5 triliun dalam lelang tersebut.
Tujuh seri surat utang negara yang dilelang yakni seri SPN03230405 (new issuance), SPN12240104 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0089 (reopening).
"Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price)," tulis keterangan DJPPR Kementerian Keuangan.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual ketujuh seri surat utang negara tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. Surat utang negara yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta.
Pada tahun ini, pemerintah akan menarik utang baru sebesar Rp 696 triliun. Hal tersebut tercantum dalam laporan APBN 2023. Pembiayaan utang berfungsi untuk menutup defisit anggaran, membiayai pengeluaran pembiayaan, seperti pembiayaan investasi, pemberian pinjaman, serta kewajiban penjaminan. Pemerintah memprediksi kondisi perekonomian akan membaik, sehingga pembiayaan utang akan mengalami penurunan.
Pemerintah juga akan melakukan belanja pembayaran bunga utang dalam dan luar negeri pada tahun depan sebesar Rp 441,4 triliun. Pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp 426,8 triliun dan pembayaran bunga utang luar negeri sebesar Rp 14,6 triliun.