Pangeran Harry Ingin Bisa Akur Lagi dengan Raja Charles dan Pangeran William

Pangeran Harry menyebut dirinya menginginkan keluarga, bukan institusi.

AP/Martin Meissner
Pangeran William dan Pangeran Harry dari Inggris berjalan berdampingan setelah melihat karangan bunga untuk mendiang Ratu Elizabeth II di luar Kastil Windsor, di Windsor, Inggris, Sabtu, 10 September 2022. Hubungan keduanya retak belakangan ini.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry berpendapat pihak Istana Inggris "tidak punya keinginan untuk berdamai" dengannya. Adik Pangeran William itu bahkan mendengar bocoran yang menggambarkan bahwa dia dan istrinya Meghan Markle sebagai pihak yang jahat, menurut kutipan wawancara yang dirilis Senin (2/1/2023).

"Entah bagaimana, mereka merasa lebih baik mempertahankan kesan bahwa kami penjahat," ujar pangeran berusia 38 tahun itu, dikutip dari Page Six, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga



Berdasarkan cuplikan dari wawancara televisi yang akan tayang Ahad (8/1/2023) mendatang di stasiun TV CBS, Harry mengatakan tetap ingin kembali akur dengan ayahnya Raja Charles III dan William yang merupakan calon penerus takhta Inggris. Wawancara pangeran berusia 38 tahun itu dengan Anderson Cooper di program acara 60 Minutes itu akan tayang dua hari menjelang terbitnya memoarnya yang berjudul Spare.

Pada Desember 2022, Harry dan Meghan mengungkapkan pengalaman mereka di keluarga kerajaan Inggris dalam serial dokumenter Netflix. Mereka mengisahkan alasan di balik kepergiannya ke Amerika Utara pada 2020.

"Caranya tak harus seperti ini, membocorkan dan menciptakan berita," kata Harry, merujuk kepada berita-berita tentang keretakan hubungan di istana.

"Saya ingin keluarga, bukan institusi," kata Harry.

"Rasanya kami dibuat lebih baik dianggap jadi penjahat karena mereka tidak menunjukkan keinginan untuk berbaikan," kata Harry tanpa menunjuk secara spesifik siapa "mereka".

"Saya ingin kembali akur dengan ayah. Saya ingin kembali akur dengan kakak," kata Harry.

Serial dokumenter di Netflix yang berjumlah enam episode memberikan kesempatan kepada Duke dan Duchess of Sussex, sebutan resmi mereka, untuk mengungkapkan alasan di balik mundurnya mereka dari tugas kerajaan. Keduanya juga menceritakan alasannya menetap di California.

Tontonan tersebut membuat mereka jadi sangat tidak disukai di Inggris. Di sana, Harry dan Meghan kerap digambarkan media sebagai anak-anak manja dan egois.

Tidak ada hal menghebohkan yang diungkapkan di serial dokumenter tersebut. Akan tetapi, Harry dan Meghan mengomentari apa yang dilakukan media kepada mereka, yang dituduh telah mengganggu kehidupan mereka dan memicu keguguran.

Harry menuturkan dirinya terkejut ketika sang kakak meneriakinya saat keluarganya berkumpul pada 2020 di hadapan Ratu Elizabeth II. Pasangan itu juga menuduh William dan istrinya Kate merupakan dalang di balik berita-berita negatif terhadap mereka di media.

Menurut Harry dan Meghan itu dilakuka karena mereka dianggap akan merebut perhatian. Menurut media Sunday Times, buku Harry lebih menyerang William dibandingkan Charles.

"Semuanya diungkapkan," kata seorang sumber yang mengetahui tentang memoar itu.

"Charles tampak lebih baik dari yang saya sangka, tapi cukup berat untuk William, khususnya, bahkan Kate dapat sedikit kritikan," kata sumber itu.

"Ada detail pertengkaran antara dua saudara ini. Saya sendiri tak bisa melihat bagaimana Harry dan William bisa berdamai setelah ini," kata sumber kepada Sunday Times.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler