Kasus Jatuhnya Penumpang KA Mutiara Selatan, Ini Respons KAI
Penumpang tersebut jatuh karena diduga salah membuka pintu kereta.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) menanggapi kasus jatuhnya salah seorang penumpang KA Mutiara Selatan saat sedang melaju di sekitar perlintasan kereta di Palur, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional VI Yogyakarta Franoto Wibowo di Solo, Selasa (3/1/2023), memastikan tidak ada unsur kelalaian petugas yang mengakibatkan hilangnya nyawa salah satu penumpang itu.
"Dari segi safety atau keselamatan, bahwa dalam kereta itu ketika perjalanan pintu kami pastikan tertutup dan terkunci," katanya.
Selain itu, di dekat toilet dan pintu keluar dilengkapi dengan lampu penerangan yang baik meski kondisi malam hari maupun saat kereta melintasi terowongan. "Kami dari KAI meyakinkan bahwa dari sisi safety sudah dilaksanakan dengan baik. Petugas KA pasti setiap kereta sedang berjalan atau akan berhenti pasti ada pengumuman bahwa pintu boleh dibuka jika KA benar-benar berhenti," katanya.
Bahkan, untuk memastikan para penumpang memahaminya, pengumuman tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa Inggris mengingat cukup banyak penumpang kereta dari luar negeri. Mengenai kejadian tersebut, ia memastikan baru pertama kali terjadi dan koordinasi dengan pihak kepolisian sudah dilakukan sejak awal kejadian tersebut.
"Tentu saat kejadian kami laporkan ke kepolisian dan kepolisian menindaklanjuti. Kami kerja sesuai SOP, SOP sudah berjalan dengan baik, termasuk ketika KA akan berangkat pintu ditutup dan dikunci dari dalam," katanya.
Disinggung mengenai kelalaian penumpang, ia enggan menduga-duga.
Sebelumnya, nasib tragis menimpa warga Mojokerto Afid Nurdiansah (19) yang harus meregang nyawa akibat terjatuh dari KA Mutiara Aelatan yang sedang melaju. Tubuh pemuda tersebut jatuh karena diduga salah membuka pintu kereta.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho mengatakan kejadian bermula saat korban yang menaiki KA Mutiara Selatan jurusan Bandung-Surabaya bersama ibunya dari Stasiun Tugu Yogyakarta, Ahad (1/1/2023) sekitar pukul 04.11 WIB.
Di tengah perjalanan, korban pamit pada ibunya untuk ke toilet. Setelah beberapa lama, korban diketahui tidak kembali ke tempat duduknya dan sang ibu mencari keberadaan anaknya di toilet, namun tidak ditemukan.
"Ibunya lalu menanyakan keberadaan korban ke pramugari KA. Dari situlah ibu korban mendapatkan kabar dari petugas kalau anaknya jatuh di Dukuh Palur Kulon, Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo," katanya.
Ia mengatakan korban diduga salah membuka pintu setelah keluar dari toilet. "Kemungkinan korban mengira membuka pintu gerbong, namun ternyata pintu keluar," katanya.