Psikolog Ungkap Faktor yang Membuat Orang tak Jera Selingkuh Berkali-kali
Orang dengan latar tertentu bisa merasakan keinginan berselingkuh yang sangat besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak faktor yang bisa melatarbelakangi terjadinya sebuah perselingkuhan. Salah satu faktor yang mungkin jarang disadari adalah gangguan kejiwaan atau psikologis.
"Ternyata, perselingkuhan juga ada yang termasuk ke dalam gangguan serius atau gangguan berat. Gangguan psikis yang berat, gangguan psikologis yang berat," kata psikolog klinis dan konselor keluarga, Novy Yulianty MPsi Psikolog, kepada Republika.co.id.
Orang dengan kondisi seperti ini bisa merasakan keinginan berselingkuh yang sangat besar. Mereka juga dapat merasakan ketidakpuasan bila hanya menjalin hubungan dengan satu orang.
"(Bila merasakan kondisi serupa) jangan ragu untuk mencari bantuan profesional untuk menggali diri kita seperti apa, karena ada kasus-kasus perselingkuhan yang memang dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan kejiwaan," ujar Novy.
Novy menyebut, tindakan berselingkuh dengan intensitas yang sering atau berkali-kali juga bisa berkaitan dengan gangguan jiwa atau psikologis tertentu. Jenis gangguan jiwa atau psikologis yang dapat memberikan dorongan seperti ini bisa berbeda-beda pada tiap orang.
"Misalnya, gangguan kepribadian atau gangguan mood," ujar Novy.
Orang yang memiliki kebiasaan berselingkuh terkait gangguan kejiwaan atau psikologis bisa menjalani terapi dengan tenaga kesehatan mental profesional. Namun, tingkat keberhasilannya sangat bergantung pada beberapa faktor.
"Butuh waktu, butuh proses," jelas Novy.
Novy menyebut, dibutuhkan pula kesediaan pasangan untuk ikut menemani dan menjadi support system. Tentu, yang tak kalah penting adalah kesadaran diri dari pelaku perselingkuhan dalam menjalani terapi.
"Kesadaran diri si pelaku sendiri, bahwa dia ini sedang tidak baik-baik saja atau bahwa dia ini terganggu psikisnya," kata Novy.