Pertamina : Layanan Pengisian BBM di Karimunjawa Kembali Normal
Stok BBM cukup memenuhi kebutuhan masyarakat hingga dua pekan.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Warga yang berada di kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kini sudah bisa mengakses BBM untuk menunjang aktivitas mereka. PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah memastikan sebanyak 100 kilo liter (KL) BBM yang dikapalkan dengan KRI Makassar (590) dari Semarang telah tiba di Karimunjawa, Kamis (5/1/2023) sore.
Sebanyak 100 KL BBM yang terdiri atas 65 KL Biosolar, 30 KL Pertalite, dan lima KL Dexlite, langsung memasok ke tangki timbun SPBU Kompak 46.594.13 Karimunjawa.
“Sehingga pelayanan pengisian BBM di SPBU Kompak Karimunjawa hari ini sudah dapat berjalan normal,” ungkap Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, di Semarang, Jumat (6/1).
Brasto mengatakan, Pertamina sangat berterima kasih kepada TNI AL beserta pihak lainnya yang terlibat dan mendukung kelancaran distribusi BBM, di tengah kondisi cuaca serta gelombang laut yang kurang bersahabat.
Sehingga persoalan menipisnya ketersediaaan BBM di kepulauan yang berada 87 kilometer utara Jepara ini dapat teratasi, setelah pengiriman BBM regular terkendala oleh gelombang laut yang tinggi.
Proses loading (pembongkaran) BBM dari 20 unit mobil tangki di SPBU Kompak Karimunjawa dilakukan hingga Jumat. “Pertamina Patra Niaga berharap stok BBM ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga dua pekan ke depan," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang, Kolonel Marinir Hariyono Masturi mengatakan, TNI AL melalui KRI Makassar turut mendukung dan membantu mendistribusikan BBM dan logistik hingga tiba dengan selamat di Karimunjawa.
Dengan telah terkirimnya BBM dan logistik dan telah tiba di Karimunjawa, maka akan dapat membantu masyarakat setempat dalam mendapatkan kebutuhan mereka, yang beberapa pekan terakhir terkendala akibat gelombang laut cukup tinggi.
“Ini menjadi bagian tugas dari TNI AL dalam melaksanakan misi Operasi Militer Selain Perang (OMSP), yakni membantu pemerintah daerah serta masyarakat yang ada di kepulauan Karimunjawa,” tegas dia.