Selain Pegal dan Pengang, Adakah Dampak Negatif Berlama-lama Main Lato-Lato?

Demam lato-lato tengah menjangkiti anak hingga dewasa.

Republika/Thoudy Badai
Permainan lato-lato. Anak tetap harus tahu waktu ketika bermain lato-lato.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lato-lato masih menjadi mainan yang digemari oleh anak maupun dewasa. Bahkan, belakangan bermunculan pertandingan bermain lato-lato. Selain pegal dan pengang oleh suaranya, adakah bahaya memainkan lato-lato hingga lupa waktu?

"Hal ini bisa memberikan dampak terhadap kesehatan anak," kata dokter spesialis anak dari RS Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Rini Sekartini, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (9/1/2023).

Menilik dari jenis permainannya yang sifatnya individual, lato-lato dapat membantu anak untuk melatih konsentrasi sehingga bisa menjadi lebih trampil. Namun, apapun jenis permainannya, jika dimainkan secara berlebihan pasti tidak akan baik.

Lato-lato bisa menyebabkan anak meninggalkan gawainya, tetapi anak bisa bermainan berlebihan dan menghabiskan waktu lama. Ini bisa memberikan efek buruk seperti lupa makan, makan seadanya, kurang istirahat atau tidur, dan juga akan mengurangi waktu anak untuk belajar.

Jika anak kurang gizi karena lupa makan serta kurang istirahat, tentu itu bisa menimbulkan berbagai masalah serius pada tubuh anak. Di Sidoarjo, Jawa Timur, misalnya, ada seorang anak berusia 10 tahun yang bermain lato-lato selama dua jam tanpa henti.

Hal ini bisa dikategorikan waktu yang cukup lama, apalagi tangan dan otak terus digunakan. Anak itu kemudian mendapat hadiah kambing atas pencapaiannya.

Baca Juga


"Permainan ini dapat dimainkan bersama dengan teman-temannya, bahkan bisa diadakan kompetisi, tapi harus dalam waktu yang wajar. Berlatih boleh saja, tetapi harus tahu waktu," kata Prof Rini.

Permainan jadul yang kembali viral ini juga bisa berdampak cedera jika bermain terlalu keras. Di media sosial mulai bermunculan klaim bahwa lato-lato telah menimbulkan cedera mata pada anak yang belum terampil memainkannya.

"Ini dapat mengenai anak lain atau mencederai diri sendiri. Jadi tetap harus waspada, dan tahu waktu," kata Prof Rini.

Mengenai suaranya yang bising, Prof Rini menyebut ini tentu mengganggu lingkungan sekitar, namun tidak memberi dampak buruk pada telinga anak. Hanya saja, saat sedang bermain lato-lato, sebaiknya pemain diusahakan berada dalam jarak yang berjauhan dengan anak lain.

"Suara yang keras dapat membisingkan lingkungan, tetapi untuk dampak terhadap telinga anak tidak besar, tidak memberikan dampak yang buruk terhadap telinga anak," ungkap dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler