Debut di Bursa, Saham Emiten Baru Ini Langsung Anjlok Nyaris 10 Persen
Saham BMBL langsung terkoreksi tajam hingga ke level 170 dari 188.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/1/2023). BMBL merupakan emiten yang bergerak di bidang pendidikan bimbingan belajar dan konseling swasta.
Pada perdagangan perdananya, saham BMBL langsung terkoreksi tajam hingga ke level 170. Harga saham BMBL saat debut tersebut jatuh mencapai 9,57 persen dari waktu Initial Public Offering (IPO) di posisi 188.
Saat IPO, BMBL berhasil mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed). IPO perusahaan dengan merek Bimbel Lavender tersebut mengalami kelebihan pemesanan sebanyak 47 kali dari total penjatahan terpusat, saham yang ditawarkan sebanyak 280 juta saham baru.
Menurut Deputy Director Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi, kelebihan pemesanan saham BMBL ini menunjukkan antusiasme investor yang tinggi. Pasalnya BMBL merupakan emiten pertama yang bergerak di sektor pendidikan.
“Selama masa pooling, permintaan yang masuk mencapai lebih dari 50 miliar saham dari total saham yang ditawarkan sebanyak 280 juta saham baru atau oversubscribed 4,709 persen atau 47 kali dari jumlah pemesanan terpusat. Nilai pemesanan terpusat yang masuk lebih dari Rp 942 miliar,” ujar Wibowo.
Direktur Utama PT KGI Sekuritas Indonesia Antony Kristanto memiliki keyakinan atas prospek BMBL di masa yang akan datang. Antony melihat BMBL memilili komitmen untuk mengembangkan fasilitas sarana dan prasarana serta penggunaan teknologi terkini dalam melayani konsumennya. Penggunaan teknologi memudahkan BMBL untuk memperluas jangkauan pasar.
Disisi lain, komitmen pengembangan fasilitas BMBL bisa dilihat dari salah satu penggunaan dana hasil IPO berupa pelunasan unit apartemen yang akan diperuntukkan untuk akomodasi penginapan para siswa. Sebelumnya BMBL masih mengandalkan hotel untuk keperluan akomodasi para siswa sehingga BMBL akan mengalami efisiensi biaya akomodasi setiap tahunnya.
Analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Rovandi, BMBL pada 2022 ini diproyeksikan mengantongi laba bersih sebesar Rp 4 miliar. Angka itu naik hampir dua kali lipat dari perolehan laba bersih di 2021 sebesar Rp 2,13 miliar. Dalam proyeksi perusahaan, laba bersih di 2023 bisa mencapai Rp 6 miliar dan 2024 mencapai Rp 16,5 miliar.
Baca juga : Rupiah Menguat Seiring Ekspektasi Suku Bunga Fed Lebih Moderat