PUPR: Bangunan IMS GBK Dirancang Hemat Listrik dan Air
Saat ini progres pembangunan IMS GBK sudah mencapai 74 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti mengatakan, Kementerian PUPR merancang bangunan Indoor Multifunction Stadium (IMS) di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, dengan konsep teknologi hijau yang hemat listrik dan hemat air.
"Hijau itu dalam artian kita memanfaatkan cahaya, memanfaatkan sirkulasi udara, sehingga tidak terlalu banyak energi yang digunakan. Kita juga harus memerhatikan hemat air," kata Diana usai acara Topping Off IMS oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Diana menyebutkan, bangunan IMS akan menampung air hujan ke dalam tempat penyimpanan air di bawah tanah. Kemudian air itu bisa dimanfaatkan kembali setelahnya untuk berbagai kebutuhan.
Diana memaparkan, IMS bisa menampung hingga 16.250 tempat duduk dengan konsep melingkari arena. Pada barisan pertama dan kedua masing-masing sebanyak 6.000 tempat duduk, tempat duduk teleskopik atau yang dapat dilipat sebanyak 2.500 kursi, dan area VVIP sebanyak 500 tempat duduk.
IMS mulai dibangun sejak April 2021 dan ditargetkan akan selesai pada Juni 2023. Namun Diana meyakini pembangunan IMS bisa selesai lebih cepat dari yang ditargetkan. Saat ini progres pembangunan IMS GBK sudah mencapai 74 persen.
"Januari ke Juni masih ada lima bulan, kalau kita bisa lakukan percepatan, ini kan arsitektur MEP (mekanikal, elektrikal, plumbing) saya pikir bisa lebih cepat," kata Diana.
Indoor Multifunction Stadium akan digunakan pertama kalinya untuk kejuaraan bola basket dunia atau FIBA Basketball World Cup 2023 yang akan diselenggarakan pada Juni mendatang.
Sekretaris Jenderal Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Marlina Dewi mengatakan, IMS telah memenuhi syarat untuk perhelatan FIBA Basketball World Cup seperti arena olahraga dalam ruangan atau indoor dan kapasitas minimal 16 ribu penonton. "Ini hampir sama seperti yang di Okinawa Jepang. Jadi Jepang bangun stadion baru, kapasitasnya kurang lebih," kata Nirmala.