Delapan Orang Ditangkap Karena Tawuran dan Pengeroyokan di Depan Sekolah
Polres Tangerang tangkap delapan orang karena tawuran dan pengeroyokan depan sekolah.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Delapan orang diringkus pihak kepolisian lantaran diduga melakukan aksi tawuran dan pengeroyokan di kawasan depan Sekolah Dewantoro Perum Buana Gardenia, Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten. Aksi tersebut menyebabkan satu orang mengalami luka-luka.
"Delapan orang terduga pelaku tawuran ditangkap polisi Polsek Pinang dibantu warga di lokasi kejadian, berikut senjata tajam jenis samurai," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho kepada wartawan, Ahad (15/1/2023).
Kedelapan orang tersebut yakni berinisial MF (20 tahun) yang membawa senjata tajam jenis samurai, MAF (18) dan ARH (16) yang merupakan anggota kelompok MF. Sementara itu, dari kelompok lawan yang ditangkap yakni berinsial NGS (17), MR (25), CA (18), DM (18) dan MT (22).
Zain menjelaskan, aksi tawuran yang terjadi pada Jumat (13/1) tersebut berawal dari MF menuduh NGS telah mengganggu dan merusak hubungannya dengan istrinya. Untuk merampungkan masalah tersebut, MF dan NGS kemudian janjian melalui pesan singkat untuk bertemu.
"Saat pertemuan itu antara MF dan NGS saling adu mulut dan dorong mendorong. Salah satu dari teman NGS melihat ada senjata tajam disembunyikan (MF) di atas jok motor dengan cara diduduki," tuturnya.
Melihat hal itu, kelompok dari NGS mengambil senjata tajam jenis samurai tersebut untuk diamankan. Namun, usai diamankan, terjadi upaya pengeroyokan yang dilakukan kelompok NGS terhadap MF.
"Setelah mengamankan samurai tersebut, kelompok NGS yang berjumlah 5 orang lalu mengeroyok MF hingga luka-luka di bagian hidung, bibir, lengan dan pelipis," terangnya. Aksi perkelahian antara kelompok NGS dan kelompok MF pun tak terhindarkan.
Perkelahian itu mengundang perhatian masyarakat setempat. Sejumlah warga sekitar yang melihat perkelahian itu langsung melapor ke pihak kepolisian agar dilakukan penindakan, hingga akhirnya tertangkap sebanyak delapan orang dari kedua kelompok. Saat ini, kasus itu masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.