Gejala Long Covid Masih Mendera? Sabar, Butuh Sekitar Setahun untuk Pulih

Long Covid ditandai dengan gejala yang bertahan selama lebih dari 12 pekan.

Pixabay
Penyintas Covid-19 (Ilustrasi). Beberapa gejala long Covid adalah sesak napas, hilang kemampuan mencium bau dan mengecap rasa, nyeri otot, diare, kehilangan nafsu makan, suhu tinggi, batuk, sakit kepala, ruam, dan lainnya.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian baru mengungkapkan gejala long Covid hilang dalam setahun setelah infeksi ringan. Studi yang diterbitkan oleh British Medical Journal (BMJ) menunjukkan gejala-gejala tersebut akan hilang seiring berjalannya waktu.

Beberapa gejala long Covid adalah sesak napas, hilang kemampuan mencium bau dan mengecap rasa, nyeri otot, diare, kehilangan nafsu makan, suhu tinggi, batuk, sakit kepala, ruam, dan lainnya. Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mendefinisikan long Covid sebagai gejala yang bertahan selama lebih dari 12 pekan setelah infeksi.

Studi di Israel mengungkapkan orang yang divaksinasi lebih rendah risikonya untuk mengalami kesulitan bernapas dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi. Perlu diketahui, kesulitan bernapas merupakan efek yang paling umum berkembang setelah infeksi ringan.

Untuk sampai pada kesimpulan mereka, tim peneliti membandingkan kesehatan orang yang tidak terinfeksi dengan mereka yang sembuh dari Covid-19 ringan selama setahun setelah terinfeksi. Mereka menggunakan catatan elektronik dari organisasi kesehatan publik di Israel. Hampir dua juta orang dites Covid-19 antara Maret 2020 hingga Oktober 2021.

Baca Juga


Brain fog usik penyintas Covid-19. - (Republika)


Untuk memastikan hanya penyakit ringan, para peneliti mengecualikan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang lebih serius akibat Covid-19. Faktor lain yang berpotensi berpengaruh adalah asupan alkohol, merokok, status sosial ekonomi, dan berbagai kondisi kronis yang sudah ada sebelumnya.

Infeksi Covid-19 memang berkorelasi signifikan dengan peningkatan risiko kehilangan fungsi indra penciuman dan perasa, gangguan konsentrasi dan memori, serta kesulitan bernapas. Infeksi virus juga dikaitkan dengan palpitasi, streptococus tonsilitis, dan vertigo.

Peneliti senior di KI Research Institute Israel, Dr Bivas Benita, mengatakan, temuan serupa juga terjadi di seluruh varian tipe alpha dan delta Covid-19. Studi yang dilakukannya menunjukkan pasien Covid-19 ringan berisiko mengalami sejumlah perubahan kesehatan dan kebanyakan dari mereka sembuh dalam waktu setahun sejak diagnosis.

"Yang penting, risiko dyspnea atau sesak napas berkurang pada pasien yang divaksinasi dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi," kata Benita, dikutip dari laman Express, Senin (16/1/2023).

National Institute for Health and Care Research (NIHR) menunjukkan 1,8 juta orang di Inggris saat ini mengalami long Covid. Menurut penelitian dari NIHR, perempuan lebih cenderung melaporkan gejala long Covid.

Ada faktor risiko tambahan yang terkait dengan risiko long Covid. Memiliki kesehatan mental prapandemi yang buruk atau kesehatan umum yang buruk, mengidap asma, dan kelebihan berat badan atau obesitas termasuk di antaranya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler