Perbankan Optimistis Peluang Resesi Indonesia Kecil
Situasi ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian dan mendorong peluang resesi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri perbankan cukup optimistis dalam memandang peluang resesi yang mengancam sejumlah negara, termasuk Indonesia. Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi mengatakan peluang resesi ekonomi di negara maju semakin besar da akan membuat perekonomian global melambat.
Meskipun begitu, Hery menilai kemungkinan resesi di negara maju akan lebih besar dibandingkan negara berkembang. "Kita bersyukur negara kita Indonesia probabilitasnya sangat kecil sekitar lima persen diikuti Saudi Arabia, Thailand, dan China," kata Hery dalam Webinar OJK Institute Tren perbankan Tahun 2023, Selasa (17/1/2023).
Hery yakin negara Asia atau emerging market memiliki kemungkinan resesi yang cukup kecil. Khususnya jika dibandingkan negara di eropa atau belahan negara lain seperti Kanada, Australia, Turki, eksiko, dan lain sebagainya.
Hal senada juga diyakini oleh Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, Sunarso. Menurut Sunarso, negara-negara lain memang memiliki peluang tinggi mengalami resesi. Hanya saja, Sunarso yakin Indonesia memiliki peluang yang cukup kecil.
"Alhamdulillah, Indonesia kalau tidak salah peluangnya hanya tiga persen," ujar Sunarso.
Sunarso mengakui, situasi ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian dan mendorong peluang resesi ekonomi di berbagai negara. Sunarso mengatakan, banyak negara memiliki peluang resesi pada 2023 di atas 20 persen namun tidak untuk Indonesia.
"Kami bangga Indonesia mampu mengelola ekonominya dengan baik maka kita memiliki ekonomi yang solid dan peluang terjadinya resesi hanya tiga persen," ucap Sunarso.