Sudah Berapa Kali Anda Kena Covid-19? Ketahui Risikonya Tiap Terinfeksi Ulang

Sebagian orang sudah kena Covid-19 berulang kali.

Republika/Thoudy Badai
Sample antigen milik warga tersimpan di dalam boks di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (27/12/2022). Ada akumulasi data bahwa infeksi SARS-CoV-2 yang berulang dapat mengakumulasi risiko komplikasi jangka pendek dan jangka panjang.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejak pandemi merebak, sudah berapa kali Anda kena Covid-19? Sejumlah orang ada yang mengalami infeksi berulang (reinfeksi), sementara yang lainnya masih terlindungi dari SARS-CoV-2.

Meski kasus Covid-19 sudah semakin landai, penyakit tersebut masih terus beredar. Kini, muncul kekhawatiran akumulasi infeksi berulang akan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan.

Kegelisahan ini diungkapkan oleh profesor kedokteran dan penyakit menular di Fakultas Kedokteran Johns Hopkins University, Stuart Ray.

"Ada akumulasi data bahwa infeksi SARS-CoV-2 yang berulang dapat mengakumulasi risiko komplikasi jangka pendek dan jangka panjang," ujar Prof Ray, dilansir laman Express, Selasa (17/1/2023).

Secara khusus, risiko kesehatan yang terkait dengan Covid-19 antara lain masalah kesehatan jantung dan mental. Profesor Ray mengatakan bahwa timnya hanya tahu besaran dampaknya secara retrospektif. Tetapi, data yang terus berkembang menunjukkan bahwa ada dampak tambahan saat seseorang berulang kali terinfeksi.

Sementara itu, data pemerintah Inggris terbaru, menunjukkan bahwa jumlah orang yang dites positif Covid-19 di Inggris telah menurun. Hal ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya keengganan orang untuk dites.

"Di AS, rumah sakit berada pada kapasitas maksimum. Saya tidak yakin akan seperti apa besarnya hal ini, tapi saya khawatir," kata Presiden dan CEO Asosiasi Perawatan Kesehatan New Hampshire, Brendan Williams.

Perlindungan yang lebih baik terhadap Covid-19 telah diberikan melalui vaksinasi dan peningkatan penerapan protokol kesehatan. Profesor Ray menyatakan bahwa dosis booster benar-benar membuat perbedaan, dan itu masih merupakan cara paling aman untuk mendapatkan imunitas.

Baca Juga


Di sisi lain, kewajiban mengenakan masker di Inggris sudah tidak diberlakukan lagi dan perjalanan ke luar negeri telah dibuka kembali. Seorang asisten profesor kebijakan dan manajemen kesehatan di Fakultas Kesehatan Masyarakat University of Maryland, Neil Sehgal, membagikan sudut pandangnya.

"Saya rasa sebagian besar orang yang tidak menggunakan masker hari ini, tidak tahu bahwa mereka harus melakukannya," kata Sehgal.

Subvarian omicron BF. 7 - (Republika)


Ada orang yang terinfeksi ringan sebenarnya tidak begitu ringan, baik karena kesehatan yang mendasarinya maupun karena faktor sosial dalam hidup mereka. Dalam tujuh hari menjelang 9 Januari 2023, data terbaru pemerintah Inggris menyebutkan sudah ada 5.659 pasien yang dirawat di rumah sakit.

Dalam periode waktu yang sama (hingga 7 Januari 2023), telah dilaporkan 891 kematian. Itu terjadi dalam 28 hari setelah pasien dinyatakan positif Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler