Legislator Komisi IX Dorong Investigasi Transparan Bentrokan di Morowali

Penyelidikan harus dilakukan oleh unsur independen dengan melibatkan penegak hukum

dok. republika
Tindakan provokasi dinilai jadi pemicu peristiwa kerusuhan yang terjadi di lokasi industri pengolahan nikel (Smelter) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati meminta adanya penyelidikan yang transparan dan akuntabel terhadap bentrokan antara tenaga kerja indonesia (TKI) dengan tenaga kerja asing (TKA) di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Penyelidikan harus dilakukan oleh unsur independen dengan melibatkan penegak hukum dan pemerintah.

"Kejadian ini pasti ada akar penyebabnya, itu yang harus ditemukan. Jangan sampai hanya berhenti pada penyebab pada saat kejadian semata, tapi perlu ditarik ke belakang faktor apa saja yang akhirnya membuat kejadian ini meletus," ujar Kurniasih lewat keterangannya, Selasa (17/1/2023).

Penyelidikan harus dilakukan, mengingat belum lama ini juga terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan dua pekerja di PT GNI meninggal. Kecelakaan disebabkan oleh crane terbakar dan membuat pekerja terjebak di dalamnya.

"Tim investigasi sekaligus bisa mengevaluasi bagaimana pelaksanaan prosedur K3 untuk melindungi keselamatan kerja, selain itu informasi tentang aksi mogok serikat pekerja sebelum kejadian ini juga perlu digali lebih dalam. Intinya harus ditegakkan aturan yang adil bagi semuanya tanpa membeda-bedakan," ujar Kurniasih.

"Jika akar masalahnya sudah ketemu dan ada solusi yang adil bagi semuanya tentu kita tidak mengharapkan kejadian ini terulang di masa depan. Ini juga harus menjadi perhatian bagi perusahaan yang dalam proyeknya juga menggunakan tenaga kerja asing dan tenaga kerja Indonesia," sambung politikus Partai Keadilan Sejahtra (PKS) itu.

Partai Buruh membeberkan kronologi peristiwa kerusuhan yang mengakibatkan tewasnya satu pekerja lokal dan satu pekerja asal China di PT Gunbuster Nickel Industr (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kronologi versi Partai Buruh ini berdasarkan laporan yang diterima dari serikat buruh di Morowali Utara.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (14/1/2023) malam itu sebenarnya berakar dari sebuah insiden yang terjadi pada akhir 2022. Pada penghujung tahun itu, dua pekerja lokal meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di pabrik PT GNI.

"Dua orang ini sedang bekerja di grain, lalu listrik mati, tungkunya meledak dan mereka tidak bisa melompat karena tinggi sekali," kata Said saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Buruh di Jakarta, Senin (16/1/2023).

Atas kejadian tersebut, lanjut Said, pihak perusahaan memang sudah memberikan santunan kepada keluarga korban. Hanya saja, para buruh di pabrik itu 'merasa terancam' karena buruknya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diterapkan. Perasaan terancam itu ternyata dipendam oleh para pekerja.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler