Sabalenka Taklukkan Rogers untuk Buktikan Diri di Australian Open
Sabalenka memperpanjang rekor tak terkalahkannya pada 2023 menjadi enam pertandingan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aryna Sabalenka membuktikan diri sebagai penantang gelar Australian Open yang serius dengan melaju ke babak ketiga melewati lawan yang sulit dalam dua set langsung, Kamis (19/1/2023). Petenis Belarusia itu mengalahkan petenis Amerika Serikat (AS) peringkat 51 Shelby Rogers 6-3, 6-1 dalam waktu satu jam 27 menit di Rod Laver Arena.
Keduanya telah bertemu dua kali tahun lalu, dengan Sabalenka memimpin catatan pertemuan tersebut. Pertemuan terakhir di Cincinnati berlangsung dalam tiga set selama 2 jam 35 menit.
"Dia pemain yang hebat, selalu menghadapi pertandingan yang sulit melawannya," kata Sabalenka yang juga unggulan kelima seperti disiarkan AFP. "Saya mengharapkan level yang hebat darinya. Itu sebabnya saya berkata pada diri sendiri untuk tetap fokus dari awal hingga akhir dan mungkin itu sebabnya saya bisa memenangi yang satu ini dalam dua set."
Pada set pembuka yang berlangsung 54 menit, gim kedelapan menjadi momentum keduanya. Servis Rogers berubah menjadi lima deuces sebelum pukulan forehand menyilang lapangan dan teriakan dari Sabalenka memunculkan break point ketiga. Dia mengonversi untuk memimpin 5-3 dan melakukan servis untuk memenangi set.
Sabalenka terus menekan servis Rogers di awal set kedua, mematahkan servis untuk memimpin 2-1, dan tampil percaya diri dalam menyelesaikan pertandingan.
Sabalenka, yang mencapai semifinal US Open tahun lalu, memperpanjang rekor tak terkalahkannya pada 2023 menjadi enam pertandingan setelah menjuarai Adelaide International baru-baru ini tanpa kehilangan satu set pun.
Sabalenka bertekad melewati babak 16 besar di Australian Open untuk pertama kalinya dan selanjutnya akan melawan petenis AS lainnya Lauren Davis atau unggulan ke-26 dari Belgia Elise Mertens.
"Saya telah memainkan banyak pertandingan melawan Mertens, dan saya selalu bertarung melawan Davis," kata Sabalenka. "Ini akan sulit tetapi saya menantikannya."