Rusia Sebut Rakyat Ukraina akan Menderita Jika Barat Kirim Tank
Rusia menilai pengiriman tank untuk Kiev akan semakin memperpanjang pertempuran.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Pemerintah Rusia mengatakan, rakyat Ukraina akan menderita jika Barat mengirim bantuan tank ke negara tersebut. Menurut Moskow, pengiriman tank untuk Kiev akan semakin memperpanjang pertempuran.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengomentari tentang belum tercapainya kesepakatan di antara negara Barat terkait apakah mereka harus memberikan bantuan tank tempur ke Ukraina menunjukkan peningkatan “kegugupan” dalam aliansi Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Tapi tentu saja semua negara yang mengambil bagian, secara langsung atau tidak langsung, dalam memompa senjata ke Ukraina dan meningkatkan tingkat teknologinya memikul tanggung jawab (untuk melanjutkan konflik di Ukraina. Hal utama adalah rakyat Ukraina yang akan membayar harga untuk semua dukungan semu ini,” ucap Peskov dalam konferensi pers, Senin (23/1/2023).
Sebelumnya Pemerintah Jerman menyatakan siap memberi wewenang kepada Polandia untuk mengirim tank Leopard buatan Jerman ke Ukraina. Kiev memang telah menyampaikan kepada sekutu Barat bahwa mereka membutuhkan bantuan tank tempur. “Jika kami ditanya pertanyaan itu, maka kami tidak akan menghalangi,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock kepada stasiun televisi LCI setelah menghadiri pertemuan di Paris, Prancis, Ahad (22/1/2023).
Menurut Baerbock, hingga saat ini Polandia belum mengajukan permintaan resmi untuk bisa mengirim tank Leopard ke Ukraina. “Kami tahu betapa pentingnya tank-tank ini dan inilah mengapa kami mendiskusikannya sekarang dengan mitra kami. Kami perlu memastikan nyawa orang-orang terselamatkan dan wilayah Ukraina dibebaskan,” ujarnya.
Komentar Baerbock tersebut muncul saat Jerman menolak tekanan Kiev untuk mengirimkan sebagian armada tank Leopard miliknya ke Ukraina. Sementara itu, Perdana Menteri Polandia Mateus Morawiecki telah menyampaikan sebelumnya bahwa dia menunggu pernyataan yang jelas dari Berlin tentang apakah negara-negara pemilik Leopard diizinkan mengirimkan tank mereka untuk Ukraina.
Morawiecki secara pribadi sangat menyayangkan sikap Jerman yang enggan mengirimkan sebagian armada Leopard-nya untuk Ukraina. Menurutnya, sikap Berlin tidak dapat diterima. “Orang-orang yang tidak bersalah meninggal setiap hari,” ujarnya.
Sementara itu Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan, pasukan negaranya akan berlatih mengoperasikan tank Leopard-2 di Polandia. Latihan tersebut dilakukan meskipun Barat belum mencapai kesepakatan untuk memasok tank buatan Jerman itu untuk Kiev.
Reznikov, yang turut menghadiri pertemuan di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, bersama sejumlah menteri pertahanan Barat untuk membahas isu pengiriman tank tempur ke Ukraina pada Jumat (20/1/2023) menilai, latihan tersebut merupakan terobosan. “Kami akan mulai dengan ini dan kemudian kita akan melangkah lebih jauh,” katanya saat diwawancara Voice of America.
Seperti sebelumnya, Reznikov berharap Jerman akan segera mengambil keputusan soal bersedia atau tidaknya mengirim Leopard-2 ke Ukraina. “Saya melihat ini dengan cara yang optimistis. Karena langkah pertama telah diambil, kami akan memulai misi pelatihan terhadap Leopard-2,” ucap Reznikov.
Sebelumnya, lewat akun Twitter pribadinya, Reznikov telah menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Jerman. Sebab Berlin menjadi salah satu negara Barat yang turut memberikan bantuan militer kepada Ukraina. Dia turut mengunggah foto dirinya bersama Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius. “Kami melakukan diskusi jujur tentang Leopard-2. Bersambung,” tulis Reznikov.
Saat ini Barat belum mencapai kesepakatan tentang tank jenis apa yang perlu mereka sediakan untuk Ukraina. Amerika Serikat (AS) masih enggan mengirimkan tank M1 Abrams. Alasannya karena perawatan yang ekstensif dan kompleks serta adanya tantangan logistik.
Washington lebih menyarankan tank jenis Leopard. Sebab banyak sekutu Barat yang memilikinya. Pasukan Ukraina pun hanya perlu dilatih untuk mengoperasikannya. Sementara itu Inggris sudah mengumumkan akan mengirimkan tank Challenger 2 untuk Ukraina.