BKPM Maklumi Banyak Start Up Bangkrut

Bahlil sebut ini tidak akan berdampak besar pada aliran investasi secara nasional.

Republika
Gelombang PHK Perusahaan Rintisan di Seluruh Dunia
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menilai masalah yang dihadapi oleh industri rintisan atau start up hingga berujung kebangkrutan merupakan hal wajar dalam dunia bisnis. Ia pun yakin itu tak akan berdampak signifikan terhadap investasi secara keseluruhan.

"Ini kan (start up) sedang tumbuh, bahwa start up model bisnis yang harus diantisipasi, betul. Ada naik turunnya, memang investasi naik turun, tinggal bagaimana kemampuan mereka memitigasi," kata Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi 2022 di Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Bahlil mengatakan, setiap memasuki dunia bisnis, seorang pengusaha pasti akan menjumpai masalah. Apalagi, bisnis start up yang penuh dengan dinamika dan harus diantisipasi oleh pengusaha.

Menurutnya, yang menjadi masalah besar justru bila ada usaha rintisan yang baru memulai namun langsung jatuh.

"Masalah itu adalah proses untuk menuju kebaikan. Pengusaha yang hebat yang bisa selesaikan masalah. Tidak ada pengusaha tanpa masalah dan itu jangan dibuat masalah terlalu besar," ujar Bahlil.

Tercatat, start up besar yang notabene merupakan perusahaan teknologi seperti Shopee, GoTo, Sayurbox, dan Ruangguru melakukan perampingan karyawan sepanjang 2022. Sementara itu, Start Up yang mengalami kebangkrutan di tahun lalu contohnya seperti AiryROoms, iFlix, Fabelio, dan Sorabel.

Meski banyak start up yang bangkrut dan berujung PHK massal, Bahlil mengatakan tidak akan berdampak besar pada aliran investasi secara nasional. Pasalnya, total realisasi investasi selama 2022 tembus Rp 1.207,2 triliun atau naik 34 persen dari tahun lalu.

Nilai investasi itu juga merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Bahlil pun menargetkan, realisasi investasi tahun 2023 bisa mencapai Rp 1.400 triliun.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler