Berkat Proyek IKN, Waskita Bukukan Kontrak Baru Rp 20,23 Triliun
Total kontrak baru itu tercapai berkat tambahan pada Desember 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) Rp 20,23 triliun selama periode 2022. SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita menjelaskan, total kontrak baru itu tercapai berkat tambahan kontrak baru pada Desember 2022.
Kontrak tersebut bersumber dari proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Proyek Pembangunan Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban Paket 5 di Subang, Jawa Barat dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Pelabuhan Perikanan Daeo Majiko SKPT Morotai.
“Secara tahunan, perolehan NKB 2022 didominasi proyek IKN dengan total nilai kontrak Rp 5,92 triliun. Perolehan nilai kontrak baru IKN ini sesuai target perseroan di mana rata-rata tingkat kemenangan Waskita di level 25 persen dengan mengikuti lelang proyek IKN sebesar Rp 23,7 triliun pada tahun 2022," kata Ermy melalui siaran pers yang diterima Senin (30/1/2023).
Kementerian PUPR mengumumkan, 29 proyek telah terkontrak dari total keseluruhan 34 paket proyek IKN sebesar Rp 44 triliun. Waskita memenangkan enam tender proyek di antaranya Proyek Jalan Tol IKN Segmen Sp. Tempadung-Jembatan Pulau Balang sebesar Rp 2,2 triliun dan Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 sebesar Rp 181 miliar.
Selain itu, ada proyek Gedung Sekretariat Presiden sebesar Rp 1,3 triliun, Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3 & 4 sebesar Rp 1,53 triliun, serta Pembangunan IPAL 1, 2, 3 KIPP sebesar Rp 638 miliar.
Untuk 2023 Waskita menargetkan kontrak baru proyek IKN sebesar 10 persen-20 persen dari total nilai kontrak sebesar Rp 20,3 triliun yang akan dilelang kementerian PUPR. Waskita akan senantiasa meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi melalui BIM & green construction.
"Di sisi lain, Waskita berkomitmen dalam peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) & manajemen risiko di setiap lini perusahaan, sehingga dapat memperkuat fundamental Perseroan," tambah Ermy.
Perlu diketahui, NKB 2022 berasal dari proyek Pemerintah sebesar 63,64 persen, proyek Swasta sebesar 7,86 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 7,34 persen dan Pengembangan Bisnis Anak usaha Perseroan sebesar 21,17 persen.
Sementara jika berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 50,34 persen, gedung sebesar 19,82 persen, EPC sebesar 9,45 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,43 persen dan Anak Usaha 12,94 persen.
"Saat ini Perseroan telah secara selektif mengikuti beberapa tender proyek. Kami berharap tahun ini menjadi awal yang baik untuk Waskita pulih, lebih sehat, serta lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas," tutup Ermy.