Bulog Gelar Pasar Murah Guna Kendalikan Harga Beras di Ponorogo

Total 1,5 ton beras kualitas medium disediakan Bulog untuk pelaksanaan pasar murah.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pekerja menata beras di Gudang Bulog (ilustrasi). Perum Bulog melakukan kegiatan pasar murah kebutuhan pokok khususnya beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Ponorogo, Jawa Timur, sebagai upaya mengendalikan harga pangan tersebut agar tidak terus merangkak naik.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Perum Bulog melakukan kegiatan pasar murah kebutuhan pokok khususnya beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Ponorogo, Jawa Timur, sebagai upaya mengendalikan harga pangan tersebut agar tidak terus merangkak naik.

"Mulai Selasa (31/1/2023) kami jual beras murah. Kualitas medium namun harga Rp 2.00p lebih murah ketimbang beras sejenis di pasaran," kata Pimpinan Bulog Cabang Ponorogo, Aan Sugiarto di Ponorogo, Selasa (31/1/2023).

Total ada 1,5 ton beras kualitas medium disediakan Bulog untuk pelaksanaan pasar murah. Operasi pasar tersebut dilakukan pada jam-jam tertentu, bertempat di toko kami yang ada di dalam kompleks Pasar Legi Kota Ponorogo.

"Sama-sama medium, kami jualannya di toko milik Bulog yang ada di pasar Legi, harganya Rp 9.000 per kilogram," kata Aan.

Dalam kegiatan pasar murah tersebut pihaknya menyediakan sebanyak 1,5 ton beras dari gudang Bulog dengan kualitas medium yang dikemas isi lima kilogram. Masyarakat yang membeli beras dari Bulog tersebut diwajibkan membawa KTP serta hanya diizinkan maksimal lima kilogram per orang.

"Jadi tetap kami batasi agar masyarakat bias kebagian semua secara merata," kata Aan.

Ia menambahkan, saat ini stok di gudang Bulog juga mengalami penurunan. Namun, ia mengklaim jumlah tersebut bisa kembali normal seiring musim panen rata mendatang. "Panen paling lambat Februari akhir atau awal Maret stok di gudang kembali normal," ungkap Aan.

Ia memastikan pasar murah tersebut akan tetap digelar hingga harga beras di pasaran kembali normal, sehingga masyarakat tidak lagi mengeluhkan harga beras yang mahal. "Terus kami gelar di hari kerja hingga beras kembali normal, kita juga akan menyasar pasar tradisional lainnya," kata dia.

Baca Juga


 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler