Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

Negara yang belum sukses dalam vaksinasi umumnya terkendala logistik vaksin

Republika/Mabruroh
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu. Maxi mengungkap Sejumlah negara yang belum sukses vaksinasi itu diketahui bukan bermasalah pada ketersediaan vaksinnya, melainkan juga pada ketersediaan logistik pendukung lainnya. Budi menjanjikan pihaknya akan memperkuat rantai logistik vaksin agar distribusi vaksin berjalan lancar dan kualitas vaksin masih terjaga baik sampai puskesmas terujung sekalipun.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Situasi geografis Indonesia membuat pemerataan akses vaksinasi menjadi tantangan tersendiri. Kementerian Kesehatan memperbanyak jumlah rantai logistik vaksin untuk mengatasi masalah tersebut.


Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan banyak pengalaman dari berbagai negara dalam hal pemerataan vaksinasi bagi warganya. Ada sejumlah negara yang sukses dalam melakukan vaksinasi adapula negara yang belum sukses.

Sejumlah negara yang belum sukses vaksinasi itu diketahui bukan bermasalah pada ketersediaan vaksinnya, melainkan juga pada ketersediaan logistik pendukung lainnya. Budi menjanjikan pihaknya akan memperkuat rantai logistik vaksin agar distribusi vaksin berjalan lancar dan kualitas vaksin masih terjaga baik sampai puskesmas terujung sekalipun.

Sebanyak 330 unit refrigerator vaksin diterima Kemenkes dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Ratusan unit tersebut akan melengkapi rantai logistik pengelolan vaksin di Indonesia.

“Jadi dengan bantuan JICA dan warga Jepang kita bisa melakukan vaksinasi cepat dan kita berharap sistem logistik ini bisa dipertahankan di seantero Indonesia,” ujar Budi dalam keterangan, Selasa (31/1/2023).

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan refigerator tersebut sudah didistribusikan ke provinsi dan kabupaten/ kota prioritas yang memiliki fasilitas penyimpanan rantai dingin (cold chain).Pendistribusian refrigerator vaksin ini dapat menambah kapasitas rantai dingin di level provinsi untuk mendukung layanan imunisasi.

“Refrigerator vaksin ini didisttibusikan ke 232 kabupaten/kota di 32 provinsi di Indonesia. Proses distribusinya sudah dimulai sejak Desember 2022,” ucap Dirjen Maxi.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengungkapkan JICA mendanai sekitar 1,8 juta dolar AS ke UNICEF yang telah menyediakan 330 unit refrigerator vaksin untuk bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI.

“Untuk mengamankan suplai vaksin ke seluruh Indonesia, maka perbanyakan refrigerator vaksin ini penting bukan hanya untuk memastikan vaksin itu mencapai seluruh area di Indonesia, tapi juga untuk bersiap akan pandemi di masa depan dan juga penyakit lainnya,” tuturnya.

JICA juga sudah melakukan pelatihan dalam meningkatkan kapasitas SDM kesehatan untuk pengelolaan refrigerator. Kerja sama Jepang dan Indonesia selain refrigerator juga menyediakan 7 juta vaksin, serta peralatan medis seperti oksigen konsentrator.

“Harapan saya dari kerja sama ini adalah dapat berkontribusi akan kesejahteraan warga negara Indonesia,” ungkap Kenji.

Selain untuk pemerataan vaksinasi di Indonesia, kerja sama ini juga sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan. Dikatakan Menkes Budi, perbanyakan refrigerator ini merupakan bagian dari program memperkuat laboratorium nasional untuk mengkontrol patogen yang sangat menular.

“Kolaborasi regional dan internasional sangatlah penting untuk menangani pandemi. Jadi Jepang dan Indonesia akan selalu bekerja bersama untuk menangani tantangan-tantangan bersama di masa depan,” tambah Menkes Budi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler